PERKEMBANGAN PT. BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS, TBK DI KISARAN KABUPATEN ASAHAN 1986-2012

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang berdirinya perusahaan PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk., untuk mengetahui perkembangan perusahaan PT. Bakrie Sumatera Plantations,Tbk. dalam bidang: Sarana, baik itu dalam luas lahan dan fasilitas yang disediakan perusahaan untuk karyawan, serta untuk mengetahui perkembangan produksi yang dihasilkan PT. Bakrie Sumatera Plantations,Tbk. Metode yang digunakan adalah metode field research dimana peneliti langsung turun kelapangan untuk mengadakan penelitian dan mengambil data yang seperlunya, dengan sumber primer adalah dokumen-dokumen yang berasal dari PT. Bakrie Sumatera Plantations,Tbk. dan sumber sekunder adalah para pegawai yang bekerja di head office melalui wawancara dan buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Data yang diperoleh dianalisis dengan metode berfikir ilmiah, yaitu dengan cara menganalisis antara kajian teoritis dengan literatur yang tertuang dalam bab pembahasan untuk mengambil kesimpulan. Hasil penelitian yang diperoleh sebagai berikut: latar belakang berdirinya perusahaan ini adalah untuk dapat mengembangkan perusahaan yang sudah ada. Pada awalnya perusahaan merupakan Perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) yang kemudian menjadi Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) setelah seluruh saham perusahaan dibeli oleh PT. Bakrie Sumatera Plantations,Tbk. Pada tahun 1911 perusahaan ini merupakan milik NV Holland Americaa she Plantage Maatschappij (NV HAPM) sebagai perkebunan tembakau, kemudian secara berangsur-angsur diubah menjadi perkebunan karet dan berkembang menjadi perusahaan kelapa sawit sebagaimana sekarang. Bunut Rubber Factory merupakan pabrik bagian dari PT. Bakrie Sumatera Plantations,Tbk. yang berlokasi di Sei Baleh, Kisaran, Asahan, Sumatera Utara. Fasilitas-fasilitas yang disediakan perusahaan untuk para karyawan adalah: perumahan disetiap divisi, sarana kesehatan, Sarana Olah Raga, Sarana Ibadah, Sarana Hiburan, Jaminan hari tua dan tunjangan pensiun. Perkembangan luas lahan disetiap divisi terus mengalami perkembangan dalam perkebunan kelapa sawit. Berbeda dengan perkebunan karet yang terus mengalami penurunan, tetapi tidak mempengaruhi dari produksi perusahaan tersebut. Karena lahan yang tadinya untuk perkebunan karet dialihkan keperkebunan sawit. Demikian pula dengan hasil produksi. Produksi kelapa sawit terus mengalami perkembangan yang sangat pesat, walaupun pernah mengalami penurunan tetapi dapat bangkit kembali. Perusahaan ini mengutamakan komitmen dalam bekerja, sehingga mereka selalu mengandalkan disiplin yang kuat. Itulah sebabnya perusahaan ini semakin berkembang diusianya yang sudah mencapai 100 tahun.