PENGGUNAAN KALENDER PERAMALAN BATAK PADA MASYARAKAT HUTA TINGGI KECAMATAN LAGUBOTI

Penelitian ini memiliki rumusan masalah: bagaimana penggunaan kalenderperamalan batak pada masyarakat Huta Tinggi Kecamatan Laguboti, bagaimanafungsi kalender peramalan batak pada masyarakat Huta Tinggi Kecamatan Laguboti, bagaimana kepedulian masyarakat dan pemerintah dalammenyelamatkan keberadaan kalender peramalan batak.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sejarah dan fungsikalender Peramalan batak , serta ekstensi Kalender Peramalan Batak ini di Huta Tinggi Kecamatan Laguboti. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan melakukan penelitian lapangan (field research) melalui perolehan dengan data dari beberapa informan, yaitu : Pemimpin Agama Parmalim, Dinas Pariwisata serta masyarakat Huta Tinggi. Selain itu sumber sumber bacaan lain yang mendukung penelitian, kemudian di analisis dan menuangkannya dalam bab pembahasan skripsi.Kalender Peramalan Batak (Parhalaan) ini ada 3 jenis yaitu Parhalaan pada bambu disebut Bulu Parhalaan, pada tulang disebut Holi Parhalaan, dan pada kulit kayu disebut Pustaha Parhalaan yang mempunyai banyak simbol- simbol yang bertujuan menentukan hari baik dan hari buruk.Hasil penelitian menunjukkan bahwa keadaan kalender peramalan batak di Huta Tinggi ini sudah mengalami pengikisan karena adanya faktor dari luar antaralain masuknya agama Kristen ke daerah itu , kemudian kemajuan jaman dan perkembangan teknologi (modernisasi) mengakibatkan berkurangnya minat untukmempelajarinya serta nenek moyang yang tidak mewariskan/mengajarkan kepadagenerasi penerusnya, kemudian sekolah juga tidak mengajarkan lagi apa manfaatdan fungsi Kalender Batak ini.Dari seluruh data yang diperoleh selama mengadakan penelitian di lapangan dapat disimpulkan bahwa Kalender Peramalan Batak di Huta Tinggi Kecamatan Laguboti mengalami pengikisan, tetapi keberadaannya sangat penting dan berpengaruh terhadap dunia pendidikan di Indonesia.