Sinaga, Fernandes (2013) FUNGSI TANAH DAN KAITANNYA DENGAN KONFLIK TANAH PADA MASYARAKAT BATAK TOBA ( STUDI DI DESA LUMBAN SUHISUHI DOLOK KECAMATAN PANGURURAN KABUPATEN SAMOSIR). Undergraduate thesis, UNIMED.
NIM 309122020 COVER.pdf - Published Version
Download (48kB) | Preview
NIM 309122020 LEMBAR PENGESAHAN.pdf - Published Version
Download (2MB) | Preview
NIM 309122020 ABSTRAK.pdf - Published Version
Download (125kB) | Preview
NIM 309122020 KATA PENGANTAR.pdf - Published Version
Download (339kB) | Preview
NIM 309122020 DAFTAR ISI.pdf - Published Version
Download (283kB) | Preview
NIM 309122020 DAFTAR TABEL.pdf - Published Version
Download (199kB) | Preview
NIM 309122020 DAFTAR GAMBAR.pdf - Published Version
Download (199kB) | Preview
NIM 309122020 BAB I.pdf - Published Version
Download (458kB) | Preview
NIM 309122020 BAB V.pdf - Published Version
Download (301kB) | Preview
NIM 309122020 DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version
Download (130kB) | Preview
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi tanah dan kaitannya dengan konflik tanah pada masyarakat Batak Toba dengan mengambil daerah penelitian di Desa Sigaol Lumban Suhisuhi Dolok Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir.Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk memahami dan menafsirkan makna dari suatu peristiwa interaksi tingkah laku manusia sehingga dapat memberikan gambaran sistematis. Penelitian ini tidak memakai sampel dan populasi tetapi memakai subjek dan objek penelitian sebagai pengganti dari sampel dan populasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi.Dari hasil penelitian diperoleh data bahwa Hamoraon (kekayaan), hasangapon (kehormatan), hagabeon (beranak cucu) merupakan pandangan dan cita-cita hidup masyarakat Batak Toba di Desa Lumban Suhisuhi Dolok yang harus direalisasikan dalam kehidupannya. Dalam merealisasikan prinsip dan cita-cita hidup,mereka menganggap kekayaan merupakan jalan bagi tercapainya hasangapon (kehormatan), kekuasaan dan hagabeon (beranak cucu). Bagi masyarakat Batak Toba tanah dianggap jalan mendapatkan kekayaan sehingga masyarakat Batak Toba berlomba-lomba untuk memiliki tanah. Disamping berfungsi sebagai penambah kekayaan, tanah terutama tanah warisan juga memiliki fungsi dan nilai yang lain yakni sebagai pelambang status (harga diri), pelambang identitas keturunan dan mengandung nilai ekonomis. Beragamnya nilai dan fungsi tanah bagi masyarakat Batak Toba tidak jarang menjadi pemicu terjadinya konflik tanah dikalangan masyarakat Batak Toba.Dan penulis pada akhirnya menyimpulkan bahwa hal mendasar yang menyebabkan terjadinya konflik tanah antar marga sinaga di Desa Lumban Suhusuhi Dolok Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir adalah faktor ekonomi. Sikap dan karakter masyarakat Batak Toba yang masih lekat dengan sikap iri hati, pencemburu dan dengki menjadi faktor pendorong bagi terjadinya konflik tanah tersebut. Alasan-alasan lain seperti nilai historis tanah dan nilai geneologis tanah hanya sebagai alasan semata saja
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | 303.659 81 Sin f |
Keywords: | Masyarakat; Nilai dan nilai budaya; Norma; Adat istiadat; Tanah; Huta. |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology H Social Sciences > HM Sociology > HM1176 Social influence. Social pressure |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Antropologi |
Depositing User: | Mrs Gusti Lisa Utami |
Date Deposited: | 02 Sep 2016 04:13 |
Last Modified: | 19 Dec 2016 04:57 |
URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/17273 |