PENGALOKASIAN DANA ALOKASI UMUM DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DALAM BELANJA PADA PEMERINTAH KABUPATEN DELI SERDANG

Fenomena yang terjadi adalah Pemerintah Daerah belum mampumembiayai sendiri kebutuhan daerahnya, akibat masih banyaknya daerah yangmemiliki potensi fiskaJ yang kecil namun memiliki kebutuhan fiscal yang besar,sehingga pemerintah pusat memberikan transfer dana dalam rangka desentralisasiyang bertujuan untuk pemerataan pembangunan daerah. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui pengalokasian Dana Alokasi Umum dan Pendapatan AsliDaerah dalam belanja Pemerintah Kabupaten Deli Serdang.Populasi dalam penelitian ini adalah Dana Alokasi Umum, Dana AlokasiKhusus, Pendapatan Asli Daerah, dan Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah.Sampel yang diambil untuk penelitian ini adalah Dana Alokasi Umum danPendapatan Asli Daerah dalam belanja untuk Tahun 2009 s/d 2011. Teknikpengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara dokumentasi, yaitumetode pengumpulan data dan informasi melalui buku-buku, jurnal, internet dandokumen-dokumen yang mendukung penelitian. Teknik analisis data yangdigunakan adalah metode analisis deskriftif, yakni data yang diperoleh dariPemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang dibandingkan dengan literatur sertadianalisa, kemudian diuraikan untuk mencari penyelesaiannya.Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa peranan Dana AlokasiUmum dengan presentase 50,73% dari jumlah pendapatan daerah di tahun 2011merupakan sumber dana yang besar bagi daerah untuk menjalankan kegiatanutamanya sehari-hari. Sedangkan Pendapatan Asli Daerah sebagai sumberkeuangan daerah yang diperoleh dari kemampuan daerah tersebut juga berperan,namun dengan presentase yang lebih kecil dari Dana Alokasi Umum, yaitusebesar 13,77% darijumlah pendapatan di tahun 2011.Kesimpulan dalam penelitian ini adalah Anggaran Belanja Daerah lebihdiprioritaskan pengalokasiannya pada sektor belanja pegawai, belanja barang danjasa serta modal .. Dana Alokasi Umum merupakan sumber utama bagi pendapatandaerah dan masih bergantuilg dari dana tersebut akibat minimnya penerimaanyang bersumber dari pendapatan asli daerah.