Rangkuti, Kalsumah (2013) STUDI AWAL DAMPAK TAMBANG EMAS RAKTYAT DIKABUPATEN MANDAILING NATAL (STUDI KASUS TAMBANG EMAS HUTABARGOT). Undergraduate thesis, UNIMED.
409210019 COVER.pdf - Published Version
Download (95kB) | Preview
409210019 LEMBAR PENGESAHAN.pdf - Published Version
Download (156kB) | Preview
409210019 KATA PENGANTAR.pdf - Published Version
Download (206kB) | Preview
409210019 ABSTRAK.pdf - Published Version
Download (50kB) | Preview
409210019 DAFTAR ISI.pdf - Published Version
Download (92kB) | Preview
409210019 DAFTAR TABEL.pdf - Published Version
Download (111kB) | Preview
409210019 DAFTAR GAMBAR.pdf - Published Version
Download (53kB) | Preview
409210019 DAFTAR LAMPIRAN.pdf - Published Version
Download (51kB) | Preview
409210019 BAB I.pdf - Published Version
Download (317kB) | Preview
409210019 BAB V.pdf - Published Version
Download (112kB) | Preview
409210019 DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version
Download (165kB) | Preview
409210019 RIWAYAT HIDUP.pdf - Published Version
Download (49kB) | Preview
Abstract
Penelitian Studi awal dampak tambang emas rakyat di Kabupaten Mandailing Natal dijelaskan dalam skripsi ini. Umumnya usaha pertambangan emas skala kecil atau tambang emas rakyat mengolah hasil tambang dengan menggunakan zat kimia merkuri (air raksa) untuk mengolah bebatuan menjadi butiran emas sehingga menimbulkan pencemaran sungai karena air dan lumpur yang lolos dari penyaringan di buang ke sungai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi pencemaran merkuri (Hg) pada air sungai di Kabupaten Mandailing Natal berdasarkan baku mutu kualitas air sungai menurut PP Nomor 82 Tahun 2001. Parameter yang di uji antara lain faktor biologis dan kimia meliputi pH, BOD, COD dan kadar merkuri (Hg) yang terkandung dalam air sungai dan sedimen. Sampel di ambil di tiga titik yaitu titik A di hulu sungai sesudah penambangan dan belum memasuki badan air, titik B pada badan air sungai setelah 50 m dari penambangan, dan titik C pada badan air sungai setelah 50 m dari titik B. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai pH pada titik A 5,6, pada titik B 6,6 dan titik C 6,6. Nilai COD pada titik A adalah 34,13 mg/L, titik B 14,6 mg/L dan di titik C sebesar 20 mg/L. Nilai BOD pada titik A adalah sebesar 15 mg/L, pada titik B sebesar 8 mg/L, dan titik C sebesar 8,6 mg/L. Kadar merkuri (Hg) pada air sungai di semua titik 0 ppm, dan pada sedimen di titik A adalah sebesar 0,008 ppm, pada titik B sebesar 0 ppm, dan titik C sebesar 0 ppm. Dari hasil penelitian maka disimpulkan bahwa nilai pH air sungai di Mandailing Natal pada setiap lokasi pengamatan memenuhi kriteria baku mutu kualitas air sungai. Nilai COD untuk titik A memenuhi kriteria kelas III dan untuk titik B dan C memenuhi kriteria kelas II. Nilai BOD di titik A melewati ambang batas mutu kualitas air sungai, titik B dan C memenuhi kriteria kelas IV dan kadar merkuri (Hg) pada titik A melewati ambang batas sedangkan titik B dan C dinyatakan belum terdeteksi adanya merkuri (Hg).
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | 669.22 Ran s |
Keywords: | Emas; Merkuri; Air Sungau; Spektrometer Serapan Atom; Pertambangan Emas |
Subjects: | Q Science > QD Chemistry |
Divisions: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Kimia |
Depositing User: | Mrs Desy Sry Yani |
Date Deposited: | 08 Apr 2016 08:34 |
Last Modified: | 23 Aug 2016 02:52 |
URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/12000 |