PENGOLAHAN DAN KARAKTERISASI BENTONIT ALAM PAHAE DENGAN METODE BALL MILL DAN MODIFIKASI

Telah dilakukan pengolahan bentonit alam yang berasal dari daerah Pahae Kabupaten Tapanuli Utara Propinsi Sumatera Utara. Yang bertujuan untuk mengetahui morfologi, unsur kimia, jarak permukaan serta ukuran partikel dan membandingkannya dengan dua perlakuan, kalsinasi dan mofikasi. Pengolahan bahan diawali dengan proses pengerusan yang masih dalam bentuk bongkahan menjadi ukuran 200 mesh (74 μm) dan dibagi mejadi dua sampel. Sampel pertama dikakukan pemurnian dengan larutan HCL, dikalsinasi pada suhu 600 0C selama 2 jam dan di Ball Mill selama 24 jam sedangkan sampel bentonit kedua dilakukan dengan penambahan surfaktan Cetyl Trimetil Ammonium Bromide (CTAB) dipanaskan pada suhu 80 0C selama 3 hari Kemudian hasil peperasi bentonit yang sudah dimurnikan dan dimodifikasi dikarakterisasi dengan Scaning Electron Microscopy (SEM) diperoleh bentuk morfologi permukaan bentonit, X-Ray Difraction (XRD) diperoleh struktur kristal, dengan jarak (d-spacing), Energy Dispersive Spectroscopy (EDS), diperoleh kandungan kimia dan Particle Size Analyzer (PSA) diperoleh ukuran partikelDari hasil karakterisasi bentonit kalsinasi dan bentonit modifikasi secara berturut-turut, Analisis morfologi partikel bentonit kalsinasi terlihat adanya pori atau rongga yang lebih banyak dibandingkan dengan partikel bentonit modifikasi, jarak (d-spacing) patikel bentonit kalsinasi 0.40379 nm dan partikel bentonit modifikasi diperoleh (d-spacing) 0.71586 nm, unsur kimia partikel bentonit kalsinasi terdiri dari beberapa unsur, kandungan unsur terbersar oksigen (O) 60.48 %, slikon (Si) 18,90% dan natrium (Na) 2.67%. bentonit ini merupakan jenis (Ca-bentonit). Sedangkan bentonit modifikasi kandungan unsur terbesar terdapat carbon (C) 50.56 %, oksigen (O) 40.15% dan silikon (Si) 5.50% bentonit ini bersifat (Na-bentonit) dan ukuran partikel bentonit kalsinasi 97.5 nm dan partikel bentonit modifikasi 75.6 nm