MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) DI KELAS X SMA NEGERI 1 TIGALINGGA TA. 2012/2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan yang dialami siswa dalam memahami persamaan kuadrat dan upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi persamaan kuadrat di kelas X SMA Negeri 1 Tigalingga tahun ajaran 2012/2013.Jenis penelitian ini adalah penelitian Tindakan Kelas. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Tigalingga tahun ajaran 2012/2013yang berjumlah 40 orang yang diambil satu kelas secara acak dari tujuh kelas yang ada. Objek dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada materi persamaan kuadrat serta upaya untuk meningkatkannya.Alat untuk mengumpul data adalah tes(tes awal, tes hasil belajar I, dan tes hasil belajar II) dan observasi. Tes digunakan untuk menemukan kesulitan belajar yang dialami siswa. Analisis data dilakukan dalam beberapa tahap yaitu reduksi, memaparkan data, verifikasi dan menarik kesimpulan. Kriteria ketuntasan belajar didasarkan pada ketuntasan belajar perorangan dan ketuntasan belajar klasikal. Seorang siswa telah tuntas belajar apabila telah mencapai daya serap perseorangan 65%, sedangkan suatu kelas dikatakan tuntas belajar jika di kelas tersebut telah terdapat minimal 85% siswa yang telah tuntas belajar.Penelitian ini terdiri dari dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Sebelum dilakukan tindakan pada siklus I, peneliti memberikan tes awal pada siswa untuk mengetahui letak kesulitan siswa dalam mempelajari materi persamaan kuadrat. Dan diakhir siklus I dan siklus II diberikan tes hasil belajar I dan tes hasil belajar II.Setelah pemberian tindakan pada siklus I kesulitan siswa dalam menentukan himpunan penyelesaian dari sebuah persamaan kuadrat dapat diatasi. Sedangkan pada siklus II setelah dilakukan perbaikan tindakan dari siklus I yang dapat dimanipulasi siswa sendiri dengan bantuan LKS dan memperkecil jumlah anggota kelompok dari 6 menjadi 4 orang, seingga semua siswa berperan aktif, maka kesulitan siswa dalam menyelesaikan persamaan kuadrat dapat diatasi sehingga hasil belajar siswa lebih baik. Dengan pemberian tes awal diperoleh tingkat ketuntasan sebesar 37,5%, tes hasil belajar I sebesar 45%, dan tes hasil belajar II sebesar 87,5%, berarti terjadi peningkatan hasil belajar sebesar 50%.Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menerapkan model kooperatif tipe Auditory Intellectually Repetition (AIR) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi persamaan kuadrat sehingga pembelajaran ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif pembelajaran.