Sinulingga, Sartika (2014) PENGARUH PEMBERIAN INDOLE ACETIC ACID (IAA) DAN BENZYL AMINO PURIN (BAP) TERHADAP PERTUMBUHAN PLANLET NANAS (ANANAS COMOSUS L) SIPAHUTAR SECARA IN VITRO. Undergraduate thesis, UNIMED.
409220040 COVER.pdf - Published Version
Download (74kB) | Preview
409220040 LEMBAR PENGESAHAN.pdf - Published Version
Download (330kB) | Preview
409220040 KATA PENGANTAR.pdf - Published Version
Download (140kB) | Preview
409220040 ABSTRAK.pdf - Published Version
Download (144kB) | Preview
409220040 DAFTAR ISI.pdf - Published Version
Download (144kB) | Preview
409220040 DAFTAR TABEL.pdf - Published Version
Download (112kB) | Preview
409220040 DAFTAR GAMBAR.pdf - Published Version
Download (188kB) | Preview
409220040 BAB I.pdf - Published Version
Download (229kB) | Preview
409220040 BAB V.pdf - Published Version
Download (158kB) | Preview
409220040 DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version
Download (243kB) | Preview
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian Indole Asetic Acid (IAA), Benzyl Amino Purin (BAP), dan interaksi Indole Asetic Acid (IAA) dan Benzyl Amino (BAP) terhadap pertumbuhan planlet nanas (Ananas comosus L.) Sipahutar secara in vitro. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni - Desember 2013 di Laboratorium Kultur Jaringan YAHDI, Perum Pelabuhan Jl. Lambung NO. 18 Tanah 600 Medan Marelan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan dua faktor yang diteliti, yaitu faktor Indole Acetic Acid (IAA) dengan empat taraf perlakuan yaitu I0 = 0 mg/l, I1 = 0,5 mg/l, I2 = 1 mg/l I3 = 1,5 mg/l. Faktor kedua Benzyl Amono Purin (BAP) terdiri dari empat taraf perlakuan yaitu B0 = 0 mg/l, B1 = 1 mg/l, B2 = 2 mg/l, B3 = 3 mg/l. Jumlah ulangan 3, kombinasi 16 dan jumlah seluruh percobaan 48. Parameter yang diamati adalah persentase kontaminasi (%), waktu munculnya tunas (MST), jumlah daun (helai), jumlah tunas (tunas), dan tinggi tunas (mm). Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis varians (ANAVA) dilanjutkan dengan Uji Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan pemberian IAA dan BAP berpengaruh nyata pada semua parameter. Persentase jumlah planlet yang terkontaminasi yaitu 10,41%. Rata-rata waktu munculnya tunas yaitu pada minggu ke-2. Rata-rata jumlah tunas tertinggi pada perlakuan I2B1 (IAA 1 mg/l dan BAP 1 mg/l) dan I1B1 (IAA 0,5 mg/l dan BAP 1 mg/l) yaitu 17.67 tunas. Rata-rata jumlah daun tertinggi pada perlakuan IAA 1 mg/l dan BAP 1 mg/l yaitu 113.67 helai. Rata-rata tinggi tunas tertinggi pada perlakuan IAA 1 mg/l dan BAP 0 mg/l yaitu 37.33 mm.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | 575 Sin p |
Keywords: | Nenas; Kultur Jaringan; Tanaman; IAA; BAP |
Subjects: | Q Science > QH Natural history > QH301 Biology |
Divisions: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Biologi |
Depositing User: | Unnamed user with email ibelkhan@gmail.com |
Date Deposited: | 08 Apr 2016 08:34 |
Last Modified: | 16 Aug 2016 03:58 |
URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/10393 |