PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA SMK BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI ELEKTROKIMIA

Pengembangan bahan ajar kimia SMK berbasis kontekstual pada materi elektrokimia dilakukan berdasarkan metode ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Hasil analisis terhadap bahan ajar yang ada menjadi kerangka acuan dalam mengembangkan bahan ajar. Bahan ajar Kimia SMK kelas X yang digunakan di sekolah masih memiliki banyak kekurangan dan belum memenuhi kriteria Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) serta materi yang disampaikan kurang dikaitkan dengan konteks kehidupan sehari–hari, akibatnya pengalaman belajar siswa menjadi lebih kecil dan siswa kurang termotivasi untuk belajar Kimia sehingga menyebabkan hasil belajar menjadi rendah. Bahan ajar Kimia SMK berbasis kontekstual hasil pengembangan yang telah divalidasi oleh validator ahli menunjukkan skor kelayakan isi, bahasa, penyajian, kegrafikaan dan kontekstual masing-masing sebesar 3,46; 3,59; 3,70; 3,83; dan 3,56 yang berarti bahan ajar tersebut telah memenuhi kriteria BSNP dan telah berbasis kontekstual. Hasil implementasi bahan ajar yang dilakukan terhadap siswa kelas X SMK Telkom Shandy Putra Medan menunjukkan rata-rata peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen yang menggunakan bahan ajar kimia SMK berbasis kontekstual sebesar 57,21% sedangkan pada siswa kelas kontrol yang menggunakan bahan ajar kimia SMK pegangan siswa memiliki rata-rata peningkatan hasil belajar sebesar 47,26%. Uji hipotesis yang dilakukan adalah uji t pihak kanan terhadap data gain dengan uji prasyarat berupa uji normalitas gain dan homogenitas. Berdasarkan uji hipotesis, diperoleh thitung ttabel dimana thitung = 3,9054 dan ttabel = 1,9980, sehingga Ha diterima yaitu peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan bahan ajar Kimia SMK berbasis kontekstual lebih tinggi dibandingkan siswa yang menggunakan bahan ajar pegangan siswa