EKSISTENSI MUSIK TIKTOK PADA REMAJA AWAL USIA 11-14 TAHUN DI DESA PARIKSABUNGAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1). Untuk mengetahui
bagaimanaeksistensi musik tiktok pada remaja awal 11-14 tahun. 2). Untuk
mengetahui bagaimana manfaat musik tiktok pada remaja awal usia 11-14
tahun.3). Untuk mengetahui bagaimana tanggapan remaja awal pada eksistensi
musik Tiktok. Teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah teori eksistensi, teori
media sosial, teori tanggapan. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 20 orang
remaja awal usia 11-14 tahun.Metode penelitian yang digunakan adalah metode
penelitian kualitatif dengan jenis deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data
yang digunakan untuk penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan: 1). Eksistensi Musik Tiktok pada
remaja awal usia 11-14 tahun di Desa Pariksabungan sebelum masa pandemi
covid 19 eksistensi musik Tiktok tidak sesering saat ini. Sejak masa pandemi
covid 19 remaja awal di Desa Pariksabungan menjadi sering menggunakan musik
Tiktok sampai sekarang dimana musik Tiktok digunakan remaja awal di Desa
Pariksabungan sebagai media hiburan, pengisi suara untuk pembuatan kontenkonten,
pengisi suara untuk membuat video pembelajaran, sebagai relaksasi, dan
musik Tiktok digunakan sebagai pembuatan konten tari-tarian atau dance.2).
Manfaat musik Tiktok pada remaja awal usia 11-14 tahun di desa pariksabungan
musik Tiktok memberikan nilai yang berbeda dengan media musik lain seperti
Youtube, Spotify, Joox, dan media musik lainnya, musik Tiktok juga bersifat
menghibur, dapat membangkitkan mood dan mengisi kekosongan hari saat sedang
bosan, musik Tiktok dapat menambah pemahaman mengenai musik, dapat
menjadi pengiring untuk konten Tiktok dan menjadi media penyampaian hati dan
pikiran lewat konten yang dibuat