EVALUASI PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN KAKU DENGAN METODE PCA DAN AASHTO 1993 PADA PEKERJAAN PEMBANGUNAN JALAN TOL RUAS TEBING – INDRAPURA (STA 86+250 S.D STA 106+650)

Salah satu infrastruktur yang memiliki peran penting dalam perkembangan suatu wilayah adalah jalan. Pembangunan jalan di sumatera bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, sosial budaya, pengembangan wilayah pariwisata dan pertahan keamanan untuk menunjang pembangunan nasional. Salah satu bentuk realisasi dari pembangunan infrastruktur tersebut ada pada proyek pembangunan jalan tol Trans Sumatera yang merupakan jaringan jalan tol sepanjang 2.818 KM yang direncanakan menghubungkan kota-kota di pulau Sumatera, dari Lampung hingga Aceh. Jalan Tol Ruas Tebing Tinggi-Inderapura merupakan salah satu bagian dari jalan Tol Trans Sumatera. Pembangunan jalan tol yang terletak di daerah Tebing Tinggi - Indrapura diharapkan mampu menjadi solusi waktu dan kenyamanan lalu lintas daerah Tebing Tinggi – Indrapura dan sekitarnya.

Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan kebutuhan tebal perkerasan kaku dan memandingkan parameter input antara metode PCA dan AASHTO 1993. Digunakan perkerasan kaku karena Jalan Lintas Sumatera Utara merupakan ruas jalan dengan volume lalu lintas tinggi. Data sekunder yang diperlukan yaitu data curah hujan. Data primer yang didapat yaitu struktur perkerasan jalan tol existing, beban as kendaraan, lalu lintas harian rata-rata, pertumbuhan lalu lintas, daya dukung tanah dasar dan nilai uji dari beton.

Hasil perhitungan pada Jalan Tol Tebing Tinggi-Indrapura metode PCA dengan umur rencana 40 tahun diperoleh tebal pelat 30,5 cm, lean concrete 10 cm, lapis drainase 15 cm, perencanaan sambungan melintang menggunakan dowel. Perancangan menggunakan metode AASHTO 1993 diperoleh tebal pelat 31 cm, lean concrete 10 cm, lapis drainase 15 cm, perencanaan sambungan melintang menggunakan dowel. Terdapat perbedaan metode perancangan dan parameter input antara kedua metode yaitu pada beban lalu lintas, perencanaan drainase dan beban as kendaran. Selain itu AASHTO 1993 memiliki lebih banyak parameter seperti reliability, drainage coeficient, standart deviation dan serviceability yang tidak diperhitungkan pada metode PCA.