Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika dengan Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi dan Disposisi Matematis Siswa

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Menganalisis bagaimana validitas, kepraktisan dan efektifitas perangkat pembelajaran yang dikembangkan melalui model problem based learning pada aljabar di kelas VII SMP Negeri 4 Tarutung; 2) Menganalisis bagaimana peningkatan kemampuan koneksi matematis setelah menggunakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan melalui model materi aljabar di kelas VII SMP Negeri 4 Tarutung; 3) Menganalisis bagaimana peningkatan Disposisi matematis siswa
setelah menggunakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan melalui model materi Aljabar di kelas VII SMP Negeri 4 Tarutung. Penelitian ini dikategorikan ke dalam jenis Penelitian Pengembangan (Development Research) dengan menggunakan model pengembangan perangkat pembelajaran Thiagarajan, Semmel dan Semmel yaitu model 4-D (Four D Model). Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 4 Tarutung.
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 4 Tarutung yakni kelas VII-A dan VII-B tahun ajaran 2021/2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Kevalidan perangkat pembelajaran dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning berdasarkan Rencana Perangkat Pembelajaran, Lembar Kerja Peserta Didik, Buku Guru dan Buku Siswa yang digunakan termasuk kategori valid dengan rata-rata masing-masing secara berturut-turut hasil validasi, yaitu 4,61, 461, 4,64 dan 4,63, kepraktisan perangkat pembelajaran dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas berdasarkan keterlaksanaan perangkat pembeajaran dengan rata – rata nilai pengamatan pada uji coba I sebesar 4,18 dan pada uji coba II sebesar 4,38 dan juga perangkat pembelajaran dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning sudah efektif untuk digunakan dalam pembelajaran; 2) Peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa setelah menggunakan model pembelajaran problem based learning pada materi aljabar berdasarkan rata-rata pencapaian kemampuan koneksi matematis siswa berdasarkan
hasil posttest uji coba I adalah sebesar 77,75 meningkat menjadi 82,25 pada uji coba II; 3) Skor disposisi matematis siswa telah meningkat berdasarkan skor siswa pada uji coba I sebesar 3,45 sedangkan rata-rata skor disposisi matematis siswa pada uji coba II sebesar 3,625.