Pengaruh Budaya Organisasi, Komunikasi Interpersonal, Perilaku Inovatif dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Kepala Sekolah di Sekolah Dasar Negeri Wilayah Kabupaten Labuhanbatu

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengkaji: (1) model kinerja kepala sekolah yang dibangun berdasarkan hubungan kausal asosiatif antara variabel eksogenus dengan variabel endogenus, (2) pengaruh budaya organisasi terhadap motivasi kerja, (3) pengaruh komunikasi interpersonal terhadap motivasi kerja, (4) pengaruh perilaku inovatif terhadap motivasi kerja, (5) pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja kepala sekolah, (6) pengaruh komunikasi interpersonal terhadap kinerja kepala sekolah, (7) pengaruh perilaku inovatif terhadap kinerja kepala sekolah, dan (8) pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai. Penelitian ini dilakukan pada SD Negeri di Wilayah Kabupaten Labuhanbatu dengan melibatkan 142 orang kepala sekolah sebagai responden. Untuk pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dengan lima pilihan jawaban. Teknik sampling yang digunakan proporsional random sampling. Instrumen yang digunakan terlebih dahulu diujicobakan kepada responden di luar sampel untuk mendapatkan instrumen yang sahih dan reliabel. Uji validitas menggunakan korelasi Product Moment, sedangkan untuk menguji reliabilitasnya dengan formula Alpha dari Cronbac. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dihitung uji persyaratan analisis yang mencakup: uji normalitas data dan uji linieritas regresi. Hasil penelitian menunjukkan: (1) diperoleh model kinerja kepala sekolah, (2) budaya organisasi berpengaruh langsung positif terhadap motivasi kerja sebesar 5,1%, (3) komunikasi interpersonal berpengaruh langsung positif terhadap motivasi kerja sebesar 5,2%, (4) perilaku inovatif berpengaruh langsung positif terhadap motivasi kerja sebesar 6,9%, (5) budaya organisasi berpengaruh langsung positif terhadap kinerja kepala sekolah sebesar 8,9% serta berpengaruh tidak langsung positif terhadap kinerja kepala sekolah melalui motivasi kerja sebesar 3,2%, (6) komunikasi interpersonal berpengaruh langsung positif terhadap kinerja kepala sekolah sebesar 2,6% serta berpengaruh tidak langsung positif terhadap kinerja kepala sekolah melalui motivasi kerja sebesar 1,6%, (7) perilaku inovatif berpengaruh langsung positif terhadap kinerja kepala sekolah sebesar 4,1% serta berpengaruh tidak langsung positif terhadap kinerja kepala sekolah melalui motivasi kerja sebesar 2,5%, dan (8) motivasi kerja berpengaruh langsung positif terhadap kinerja kepala sekolah sebesar 5,9%. Berdasarkan penerimaan hipotesis-hipotesis penelitian maka ditemukan model teoretik atau fixed model yang menggambarkan struktur hubungan kausal antara variabel budaya organisasi, komunikasi interpersonal, perilaku inovatif, motivasi kerja dan kinerja kepala sekolah di SD Negeri Wilayah Kabupaten Labuhanbatu. Variabel budaya organisasi memiliki pengaruh relatif yang lebih besar dibandingkan variabel lainnya, disusul dengan motivasi kerja, perilaku inovatif dan variabel komunikasi interpersonal memiliki pengaruh yang relatif lebih kecil terhadap kinerja kepala sekolah.