POLITIK PENCITRAAN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 (STUDI CONTENT ANALYSIS DI MEDIA MASSA LOKAL HARIAN WASPADA DAN ANALISA)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tentang kecenderungan pemberitaan oleh dua media yang mempunyai ideologi yang berbeda yaitu untuk mengetahui bagaimana pencitraan politik pada pemilihan Umum (Pemilu)
Presiden yang dicitrakan oleh Harian Waspada dan Analisa. Oleh karena itu disini penulis ingin mengetahui dalam pemberitaan di media terkait praktek-praktek produksi pencitraan politik dengan mengunakan analisis citra pada pemberitaan kampanye pilpres dan mengidentifikasi perbedaanya oleh Harian Waspada dan Harian Analisa. Hasil pengumpulan berita terkait dengan Politik Pencitraan Pada
Pilpres 2019 di Suratkabar Harian Analisa dan Harian Waspada dari tanggal 1-30 April 2019, dengan keseluruhan pada jumlah pemberitaan 81 item pada harian Analisa dan 76 item berita pada harian Waspada. Keberpihakan Surat Kabar yang diambil berdasarkan instrument penelitian berupa meng-coding (memuat item-item indikator) dari harian Analisa dan harian Waspada yang terdapat dalam
berita, antara lain : “Keseimbangan” (Sumber Berimbang dan Sumber Tidak Berimbang)”, “Faktualitas (Pencampuran Fakta Opini dan Pemisahan Fakta Opini)”, “Aktualitas (Aktual dan Tidak Aktual)”, “Tema (Sosiologis dan
Psikologis)”, “Netralitas (Jokowi-Ma’ruf dan Prabowo-Sandi)”, dan “Penempatan Halaman (Pertama dan Dalam)”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, dengan cara mengumpulkan data secara langsung untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat. Sumber data yang digunakan berita harian Waspada dan harian Analisa, teknik pengumpulan data dilakukan dengan
cara content analysis yaitu berbentuk paparan atau gambaran berupa data-data selanjutnya di analisis. Dalam menganalisis data yang terkumpul penulis menggunakan tabel frekuensi yaitu P x 100% Keterangan; P (presentase % atau jumlah), F (frekuensi berita kampanye politik), N (jumlah populasi berita).