KREATIVITAS GURU DALM MENGEMBANGKAN SERULING BERBAHAN PIPA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SENI MUSIK DI SMA NEGERI SATU SEI BAMBAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI SUMATERA UTARA

Penelitian ini mengkaji tentang kreativitas guru dalam mengembangkan seruling berbahan pipa sebagai media pembelajaran seni Musik di SMA Negeri I Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara. Permasalahan dalam penelitian ini adalah: proses kreativitas guru dalam mengembangkan seruling berbahan pipa sebagai media pembelajaran seni musik di SMA Negeri I Sei Bamban, proses penerapan media pembelajaran seruling pipa pada pembelajaran seni musik di SMA Negeri I Sei Bamban, motifasi siswa dalam belajar seni musik dengan menggunakan media seruling pipa dan hasil pembelajaran dengan menggunakan media seruling pipa. Dalam penelitian ini digunakan metode pengorganisasian data. Dimana dari data yang dikumpulkan dapat disimpulkan bahwa proses kreatifitas guru dalam mengembangkan seruling berbahan pipa paralon sebagai media pembelajaran melakukan beberapa langkah dan tahapan seperti: melakukan pengamatan terhadap instrumen suling untuk dapat dikembangkan dalam bentuk yang baru, melakukan perancangan pengembangan seruling dengan menggunakan bahan pipa paralon, melakukan penyediaan bahan baku pipa paralon dan mempersiapkan peralatan yang akan digunakan, melakukan proses pembuatan seruling, penerapan media pembelajaran seruling pipa pada pembelajaran seni musik dilakukan dengan mengunakan metode demontrasi dan metode latihan. Motifasi siswa dalam belajar seni musik dengan menggunakan media seruling pipa hasil kreatifitas guru dapat ditingkatkan. Hal ini di dorong oleh upaya guru yang selalu memberi motivasi kepada siswa termasuk memberi tambahan waktu praktek diluar jam pelajaran sekolah. Hasil pembelajaran musik dengan menggunakan media seruling pipa siswa yang memperoleh nilai ketuntasan lebih besar dari pada siswa yang memperoleh nilai tidak tuntas atau siswa mengalamai kesulitan. Hal ini dapat dipersentasikan dari jumlah keseluruhan siswa 35 orang dapat dikategorikan mendapat nilai ketuntasan sebesar 74,2% atau 26 orang tuntas dan yang tidak tuntas sebesar 24,8% atau 9 orang siswa tidak tuntas.