PERBANDINGAN PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) DAN TALKING STICK DI SMK TELKOM MEDAN

Penelitian ini bertujuan untuk apakah peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa menggunakan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) lebih tinggi dari peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa menggunakan model pembelajaran Talking Stick. Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi experiment. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMK Telkom Medan Tahun Ajaran 2018/2019. Sampel dalam penelitian ini adalah dua kelas yaitu kelas XI MM. I (kelas eksperimen A) diajar menggunakan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) dan kelas XI RPL I (kelas eksperimen B) diajar menggunakan model pembelajaran Talking Stick. Instrumen penelitian ini berupa pretest dan postest yang berbentuk essay dan berjumlah 3 soal. Sebelum instrumen diberikan pada siswa terlebih dahulu divalidkan kepada dua dosen matematika dan satu guru matematika. Selanjutnya untuk alat pengumpul data yang lain digunakan juga data N-Gain, data ini diperlukan untuk mengetahui bagaimana peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa pada kelas eksperimen A dan kelas eksperimen B.
Sebelum dilakukan uji normalitas dan homogenitas sebagai syarat uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji kesamaan dua rata-rata data pretest. Pada uji kesamaan dua rata-rata data pretest diperoleh thitung = 1,0072 dan ttabel = 1,998 maka thitung berada dalam interval -ttabel < thitung < ttabel, pada taraf α = 0,05 dan dk = 32+ 35 - 2 = 65. Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis, nilai ini terletak di daerah penolakan Ha dan H0 diterima. Ini berarti bahwa tidak ada perbedaan hasil pretest atau kemampuan awal yang diberikan. Sebelum pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan homogenitas data. Normalitas diuji dengan menggunakan teknik Lilliefors dan homogenitas dengan menggunakan uji F. Dari pengujian yang dilakukan diperoleh bahwa kedua sampel berdistribusi normal dan homogen.
Uji hipotesis, dilakukan dengan uji t satu pihak. Dari perhitungan data selisih posttest dengan pretest siswa diperoleh thitung > ttabel yaitu sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) lebih tinggi dari peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran Talking Stick.