LINTASAN PROSES BERPIKIR KREATIF SISWA SD DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kreatif
peserta didik SD; memukan tahapan proses berpikir kreatif matematika dan
pengetahuan kognitif peserta didik SD; dan menganalisis lintasan belajar kreatifnya,
ditinjau dari persfektif teori. Penelitian ini dilakukan dengan 2 pendekatan yaitu
kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kualitatif bertujuan untuk mengonstruksi teori
dari pemahaman suatu fenomena yang terjadi pada lintasan proses berpikir kreatif
peserta didik SD dengan penerapan model pembelajaran matematika realistik
melalui grounded theory dengan 5 tahapan, yaitu: tahap inisiasi, pengumpulan data,
analisis data, sintesa dan penemuan teori, and uji validasi teori. Hasil penelitian
menunjukan bahwa: (1) kemampuan berpikir kreatif matematika peserta didik pada
PMR dapat dikelompokkan menjadi 4, yaitu: sangat tinggi sebanyak 2 orang
(7,69%); tinggi 9 orang (34,62%); cukup 10 orang (38,46); dan rendah 5 orang
(19,23%). Tingkat berpikir kreatif (TBK) matematika peserta didik dikelompokkan
menjadi 2, yaitu TBK 4 (sangat kreatif) dan TBK 3 (kreatif). Secara keseluruhan,
nilai rata-rata kemampuan berpikir kreatif matematika peserta didik adalah χ =
74,62. Semua peserta didik dapat memberikan jawaban yang fluency, flexibility dan
novelty, tetapi kemampuan peserta didik untuk memberikan banyaknya jawaban
pada masing-masing indikator berpikir kreatif berbeda-beda. Nilai rata-rata
kemampuan berpikir kreatif matematika peserta didik pada masing-masing indikator
berpikir kreatif adalah fluency = 77,69; flexibility = 66,67; dan novelty = 50,64; (2)
tahapan proses berpikir kreatif serta pengetahuan kognitif peserta didik adalah: a)
orientasi: berusaha mengenali & memahami, berpikir, ingin mendapatkan ide,
mencari, memahami, membaca, bertanya, dan memanfaatkan; b) persiapan:
mengingat, mencari, meniru, berdiam diri, berusaha, membaca, bertanya,
mengumpulkan, berdiskusi, memanipulasi, merepresentasi, merumuskan,
membayangkan, memanfaatkan, menggali, berintuisi, menganalisis; c) inkubasi:
menenangkan diri, mengistirahatkan, mengalihkan, merenung, berpikir, ingin
memunculkan ide, membaca, memahami, mengingat, membayangkan, mengeram
ide, dan bercanda/ bercakap-cakap; d) iluminasi: menganalisis, mengaitkan,
menyelesaikan, mengembangkan, memanfaatkan, mensintesa, mengkoneksikan,
merepresentasi, menerapkan, mensinergikan, memunculkan, menetapkan, membagi,
menerjemahkan, menemukan, menyesuaikan, membandingkan, melanjutkan,
memilih dan mengubah; dan e) varifikasi: memverifikasi, menemukan,
mendiskusikan, mencari, mengecek ulang, merevisi, mengganti, memanfaatkan,
menganalisis, membandingkan, berpikir logika, meragukan, bertanya, membaca,
memeriksa, mengukur kembali, dan mengubah; dan (3) titik lintasan belajar kreatif
sebanyak 5, yaitu: orientasi masalah kontekstual, rencana tindakan, realisasi rencana
atau bertindak, penguasaan konsep kreativitas matematika dan evaluasi hasil.