PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI FLUIDA DINAMIS KELAS XI SEMESTER II SMA NEGERI 7 MEDAN T.P. 2016/2017

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inquiry training terhadap keterampilan proses sains dan kognitif siswa kelas XI SMA Negeri 7 Medan T.P. 2016/2017.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan design Two Group Pretest-Postest Design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI yang terdiri dari 6 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil dua kelas dari enam kelas yaitu kelas XI MIA 1 sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran inquiry training dan kelas XI MIA 4 sebagai kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan adalah tes keterampilan proses sains yang berjumlah 7 soal dan tes kognitif yang berjumlah 5 soal dalam bentuk essai yang telah divalidasi, lembar observasi sikap dan lembar keterampilan. Uji hipotesis menggunakan uji satu pihak dengan taraf = 0,05.
Data hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata pretes kognitif kelas eksperimen 20,83 dan pada kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata pretes 21,77. Nilai rata-rata pretes keterampilan proses sains kelas eksperimen 19,03 dan pada kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata pretes 19,89. Pengujian uji t dua pihak menunjukkan kedua kelas memiliki kemampuan awal yang sama. Kedua kelas kemudian diberi perlakuan model pembelajaran yang berbeda dan diperoleh rata-rata nilai postes kognitif kelas eksperimen sebesar 70,51 dan nilai postes kelas kontrol sebesar 63,86. Nilai rata-rata postes keterampilan proses sains kelas eksperimen sebesar 70,09 dan nilai postes kelas kontrol sebesar 63,11. Hasil pengamatan observer diperoleh rata-rata peningkatan aktivitas siswa mencapai 61,91 termasuk dalam kategori aktif. Rata-rata nilai keseluruhan N-gain untuk kognitif siswa untuk kelas eksperimen 0,63 termasuk dalam kategori sedang, sedangkan untuk kelas kontrol 0,55 termasuk dalam kategori sedang. Rata-rata nilai keseluruhan N-gain untuk kognitif siswa untuk kelas eksperimen 0,65 termasuk dalam kategori sedang, sedangkan untuk kelas kontrol 0,54 termasuk dalam kategori sedang. Hasil pengujian hipotesis uji t satu pihak pada keterampilan proses sains dan kognitif masing-masing menunjukkan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kognitif dan keterampilan proses sains yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran inquiry training lebih baik dibandingkan dengan menggunakan model konvensional dengan pengaruh masing-masing sebesar 8% dan 11% pada materi pokok fluida dinamis di kelas XI SMA Negeri 7 Medan T.P.2016/2017.