KESIAPAN PEDAGANG KAKI LIMA MENDUKUNG PENGEMBANGAN PARIWISATA KAWASAN DANAU TOBA DI PARAPAT KECAMATAN GIRSANG SIPANGAN BOLON

Permasalahan dalam penelitian ini adalah: parapat tidak mengalami perubahan
ke arah yang lebih baik dan berdampak terhadap kehidupan pedagang kaki lima dari
segi ekonomi, soial-budaya dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana kesiapan pedagang kaki lima mendukung pengembangan
pariwisata di kawasan Danau Toba Parapat.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kesiapan menurut
A.Tarmizi Ramadhan (kesiapan dari segi fisik daerah), Pitana I Gede ( kesiapan dari
segi sosial), Bruner J (Kesiapan dari segi budaya), dan Spillane (kesiapan dari segi
mental)
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif.
Sampel yang diambil dari penelitian ini sebanyak 53 pedagang yang berdagang di
daerah khusus di jalan Haranggaol. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah
angket (kuesioner) dan teknik analisis datanya menggunakan rumus
.
Hasil penelitian yang diperoleh bahwa 44,1 % kesiapan pedagang kaki lima dari
segi fisik daerah dinilai kurang baik, 52 % kesiapan pedagang kaki lima dari segi
sosial dinilai baik, 55,4 % kesiapan pedagang kaki lima dari segi budaya dinilai baik,
43% kesiapan pedagang kaki lima dari segi mental dinilai kurang baik. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa kesiapan pedagang kaki lima belum sepenuhnya dikategorikan
siap dikarenakan dari keempat faktor dua kategori dinilai baik dan dua kategori lagi
dinilai tidak baik.