PENGGUNAAN MODEL TWO STAY –TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS V SD NEGERI 114349 SIDUA –DUA T.A 2013/2014

Masalah yang melatarbelakangi penelitian ini adalah metode yang digunakan guru tidak bervariasi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, keaktifan siswa kurang dilibatkan dalam pembelajaran, siswa kurang memahami materi pembelajaran Bahasa Indonesia dan rendahnya motivasi belajar siswa dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar pada siswa.Belajar merupakan kegiatan yang dialami seorang yang menghasilkan sebuah tingkah laku baik secara tidak langsung atau bersifat verbalistik dan secara langsung yang meliputi kegiatan membaca, mendengarkan mengamati meniru dan sebagainya.Namun belajar akan lebih baik apabila langsung dialami oleh seseorang yang belajar. Sardiman (2011 : 20) “menyatakan belajar itu senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, dan lain sebagainya yang merupakan dampak dari belajar atau hasil belajar”.Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK), dengan prosedur yang terdiri atas II siklus yang setiap siklus terdiri atas tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan test kepada siswa disetiap siklus dan lembar observasi untuk menilai aspek afektif dan psikomotor siswa. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 114349 Sidua-Dua dengan jumlah 46 orang. Objek penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa dengan model two stay-two stray pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi pokok Memerankan Tokoh Drama di kelas V SD Negeri 114349 Medan T.A 2013/2014. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pada sisklus I dan siklus II setelah adanya perbaikan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Melalui pembelajaran two stay two stray hasil belajar siklus I dengan nilai rata-rata 65,22, dan hasil belajar siklus II dengan nilai rata-rata 84,57. Dan untuk persentasi ketuntasan klasikal adalah 52,17 % pada siklus I dan 86,96 % pada siklus II sehingga dengan demikian penelitian dikatakan berhasil pada siklus II karena telah mencapai nilai KKM dan persentase ketuntasan klasikal dengan kriteria sangat tinggi.