Analisis Kondisi Sosial Ekonomi Petani Kelapa Sawit Di Kecamatan Bosar Maligas Kabupaten Simalungun

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) Menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya alih fungsi lahan yang dilakukan petani dari tanaman non-kelapa sawit menjadi tanaman kelapa sawit (2) kondisi sosial ekonomi petani kelapa sawit di Kecamatan Bosar Maligas ditinjau dari pendidikan, perumahan, dan pendapatan petani kelapa sawit. Penelitian ini berlokasi di Kecamatan Bosar Maligas Kabupaten Simalungun. Metode penelitian yang digunakan yaitu analisis deskriptif kualitatif dengan menggunakan 2 sumber data yaitu data primer dan data sekunder. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 93 KK petani kelapa sawit di Kecamatan Bosar Maligas Kabupaten Simalungun.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Faktor-faktor alih fungsi lahan yang meliputi faktor modal, faktor produksi, faktor harga jual komoditi, dan faktor pendapatan sangat mempengaruhi dan mendorong para petani untuk melakukan alih fungsi lahan dari tanaman non kelapa sawit menjadi tanaman kelapa sawit hingga mencapai sebanyak (82,80%) petani yang melakukan alih fungsi lahan tersebut. (2) Kondisi sosial ekonomi petani kelapa sawit di Kecamatan Bosar Maligas ditinjau dari tingkat pendidikan adalah sebagian besar (73.12%) berpendidikan sekolah menengah atas (SMA), sebagian kecil (23,65%) berpendidikan tingkat dasar 9 tahun (SD dan SMP), dan selebihnya (3,23%) berpendidikan tingkat perguruan tinggi (PT). Kondisi sosial ekonomi petani kelapa sawit di Kecamatan Bosar Maligas ditinjau dari tingkat pendidikan anak petani adalah sebagian besar (48,48%) berpendidikan sekolah menengah atas (SMA), sebagian kecil (31,82%) berpendidikan wajib belajar 9 tahun (SD dan SMP), dan selebihnya (19,70%) berpendidikan tingkat perguruan tinggi (PT). Kondisi sosial ekonomi petani kelapa sawit di Kecamatan Bosar Maligas ditinjau dari perumahan petani adalah pada umumnya (81,72%) memiliki status kepemilikan rumah milik sendiri dan sebagian kecil (18,28%) memiliki status kepemilikan rumah sewa/kontrak. Sedangkan kondisi fisik bangunan rumah yang meliputi jenis lantai, jenis dinding, jenis atap, dan luas lantai seluruhnya termasuk ke dalam kategori layak huni. Kondisi sosial ekonomi petani kelapa sawit di Kecamatan Bosar Maligas ditinjau dari pendapatan petani adalah pendapatan tertinggi mencapai Rp7.500.000,00/bulan dan pendapatan terendah Rp1.300.00000/bulan dengan pendapatan rata-rata Rp3.084.538,00. Jika dikaitkan dengan UMK, maka sebagian besar petani kelapa sawit (54,84%) memiliki pendapatan di bawah UMK (Rp2.607.089,00) dan selebihnya (45,16%) berada di atas UMK.