KEANEKARAGAMAN LICHEN PADA TEGAKAN POHON LABAN (Vitex pinnata) DI HUTAN SITINDUASU AEK NAULI KECAMATAN POLLUNG HUMBANG HASUNDUTAN

Keanekaragaman adalah gabungan antara jumlah spesies dan jumlah individu masing-masing spesies dalam satu komunitas. Lichen merupakan hasil organisme tingkat rendah yang termasuk ke dalam divisi thallophyta dari hasil perpaduan antara alga dengan fungi. Lichen memang sudah sering diperbincangkan, namun referensi mengenai lichen masih sangat minim sehingga perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang keanekaragaman lichen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman dan indeks keanekaragaman lichen, kerapatan dan faktor abiotik lichen pada tegakan pohon laban di Hutan Sitinduasu Aek Nauli Kecamatan Pollung Humbang Hasundutan. Metode penelitian yang digunakan line transek dan petak kuadrat dengan pengambilan sampel menggunakan teknik Purpossive sampling. Analisis data secara kualitatif dan kuantitatif. Dari hasil identifikasi ditemukan 18 jenis lichen yaitu Cryptothecia striata, Parmelia sulcata, Menegazzia terebrata, Usnea filipendulla, Parmotrema perlatum, Cryptothecia scripta, Punctelia borreri, Cladonia portentosa, Lepraria sp 1, Verrucaria sp 1, Pyrhospora quernea, Graphis sp 1, Pyrenula sp 1, Syncesia leprobola, Verrucaria sp 2, Lecidella elaeochroma, Sarcographa labyrinthica, dan Verrucaria maura yang tercakup dalam 15 genus. Nilai indeks keanekaragaman lichen = 2,7529 kategori sedang menurut kriteria Shannon- Weiner karena nilainya 1< H’<3. Kerapatan relatif lichen tertinggi terdapat pada spesies Lepraria sp 1 (13,03%) sedangkan kerapatan relatif rendah terdapat pada lichen Menegazzia terebrata (2,01%)