Kajian Kawasan Berpotensi Banjir dan Mitigasi Bencana Banjir di Kecamatan Rambah Kabupaten Rokan Hulu

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) persebaran daerah yang berpotensi banjir di Kecamatan Rambah. (2) faktor-faktor penyebab terjadinya banjir di Kecamatan Rambah. (3) upaya mitigasi banjir di Kecamatan Rambah.
Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Rambah pada bulan Agustus Tahun 2020 dengan populasi 13 desa dan 1 kelurahan. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan cara Purposive Sampling, berdasarkan kriteria: (1) Masyarakat yang desanya terkena banjir, (2) Masyarakat yang telah menetap pada saat dan sebelum terjadinya banjir pada tahun 2019, (3) Masyarakat yang tempat tinggalnya berada di wilayah banjir. Teknik pengumpulan data yang di gunakan adalah Teknik komunikasi langsung, Teknik observasi dan studi dokumnter. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Sebaran potensi banjir di Kecamatan Rambah Kabupaten Rokan Hulu terbagi 5 yaitu wilayah berpotensi banjir sangat tinggi seluas 13.36 km2, wilayah berpotensi banjir tinggi memiliki luas 110 km2, wilayah berpotensi banjir sedang memiliki luas 83.02 km2, sedangkan untuk wilayah berpotensi banjir rendah memiliki luas 100 km2, wilayah yang aman dari potensi banjir memiliki luas 33.63 km2. Persebaran potensi banjir di Kecamatan Rambah tidak merata, pola persebaran banjir di Kecamatan Rambah menyebar dan memanjang mengikuti sungai. (2) Faktor penyebab banjir yang terjadi di Kecamatan Rambah di sebabkan oleh faktor internal yaitu Curah hujan dan Kemiringan lereng 0-8% (datar). Sedangkan faktor eksternal yaitu penggunaan lahan secara berlebihan dan masyarakat yang kurang peduli lingkungan (3) Upaya yang dilakukan yaitu Mitigasi structural dengan membangun dinding pelindung atau tanggul, sedangkan mitigasi non-structural dengan cara membuat peta potensi banjir, pelatihan penanggulangan bencana yang dilakukan oleh pihak BPBD Kabupaten Rokan Hulu sedangkan sosialisasi/penyuluhan di lakukan oleh berbagai pihak (BPBD dan pemerintah setempat).