Strategi Adaptasi Petani Pada Saat Musim Kemarau Di Desa Sambirejo Timur Kecamatan Percut Sei Tuan

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil petani, hambatan yang
dihadapi, dan strategi adaptasi bertahan hidup yang diterapkan petani saat terjadi
musim kemarau di Desa Sambirejo Timur. Musim kemarau yang terjadi di Desa
Sambirejo Timur selama ± 4 bulan, yang terjadi di pertengahan bulam Maret
hingga pertengahan bulan Agustus. Adapun yang menjadi informan dari
penelitian ini yaitu 7 (tujuh) orang petani dan buruh tani. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik
pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan observasi, wawancara dan
dokumentasi. Hasil penelitian menujukkan bahwa petani di Desa Sambirejo Timur
dalam kegiatan bertani memiliki berbagai identitas diri jika dilihat dari profil
sebagai petani yang berupa usia, pendidikan, status dan luas lahan, jumlah
tanggungan dalam keluarga, lamanya usaha tani dan pendapatan dari hasil
pertaniannya. Dalam kegiatan bertani jelas adanya hambatan-hambatan yang
dirasakan berupa gangguan berbagai macam hama, kurangnya air yang mengairi
sawah dan juga permasalahan pupuk yang terkadang sulit untuk didapatkan.
Sebagai seorang petani kadang juga mengalam saat terjadi perubahan musim
kemarau, petani di Desa Sambirejo Timur menerapkan berbagai strategi bertahan
hidup. Menurut Suharto (2009) strategi bertahan hidup dapat digolongkan menjadi
tiga kategori, yaitu (1) Strategi aktif merupakan petani berusaha menambah
penghasilannya dan lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bekerja
diladang, berternak, menjadi buruh tani, buruh tukang dan berjualan. (2) Strategi
pasif merupakan petani berusaha untuk menghemat segala kebutuhan sandang dan
pangan. (3) Strategi jaringan merupakan petani memanfaatkan jaringan sosial
untuk meminta bantuan kepada saudara, tetangga atau relasi yang lainnya baik
secara formal ataupun informal dalam keadaan kesulitan seperti meminjam uang
ketika memerlukan uang secara mendadak.