MASYARAKAT SUNGAI BABALAN : SEJARAH SOSIAL DESA PERLIS PANGKALAN BRANDAN (1940 - 2004)

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Sejarah Sosial di Desa Perlis Pangkalan Brandan (1940-2004).
Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode sejarah. Prosedur dari metode sejarah adalah heuristik (pengumpulan sumber), kritik sumber, interpretasi, dan eksplanasi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan studi pustaka. Analisis data menggunakan konsep sejarah sosial yang menempatkan masyarakat sebagai kajian utama dengan didukung pendekatan sosiologi dan antropologi.
Hasil penelitian ini memperoleh fakta bahwa Desa Perlis dibentuk oleh beragam etnis dengan peran dominan dari penghijrah Negeri Perlis, Semenanjung Malaya diawal pembentukan masyarakatnya. Masyarakat etnis Melayu menjadi mayoritas di Desa Perlis dengan matapencaharian sebagai nelayan. Pendatang Cina pada tahun 1940 dan masuknya penduduk etnis Jawa dan Aceh pada tahun 1960 menambah jenis matapencaharian di Desa Perlis. Pertambahan penduduk berdampak kesektor perekonomian yang beragam mulai perikanan, peternakan, dan pertanian. Desa Perlis dikenal dengan beragam hasil alamnya mulai ikan, unggas, dan beras. Perubahan-perubahan terjadi pada masa 1990 hingga awal tahun 2000. Penduduk etnis Cina melakukan urbanisasi dan sawah-sawah beralih menjadi perkebunan kelapa sawit. Hal tersebut juga berdampak kepada perubahan budaya dan tradisi yang dijalankan penduduk Desa Perlis. Dinamika dan kebijakan politik memberi ruang kepada masyarakat untuk berpartisipasi. Pemekaran desa dipilih oleh masyarakat Dusun VII Kelantan Desa Perlis untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Pada tahun 2004, Desa Kelantan dimekarkan dari Desa Perlis.