TAWAR SEBAGAI PENGOBATAN TRADISIONAL ETNIS KARO DI DESA TANAH PINEM KECAMATAN TANAH PINEM KABUPATEN DAIRI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tawar pada Etnis Karo yang dijadikan obat di Desa Tanah Pinem, untuk mengetahui bahan-bahan yang digunakan, proses pengolahan dan proses pengobatan serta untuk mengetahui faktor yang membuat masyarakat masih memilih dan percaya pada pengobatan tradisional tawar. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penulis menggunakan penelitian lapangan (field research) dengan bentuk observasi non partisipan (non partisipan observer). Penulis juga menggunakan teknik pengumpulan data berupa: observasi, wawancara (interview), dan dokumentasi untuk penambahan data yang relevan dengan penelitian yang dilakukan penulis.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, penulis memperoleh data bahwa pengobatan tradisional tawar masih bertahan sampai sekarang dikalangan masyarakat Etnis Karo yang berada di Desa Tanah Pinem.Untuk pemilihan pengobatan modern atau tradisonal, masyarakat yang ada di Desa Tanah Pinem lebih memilih menggunakan pengobatan tradisional karena dianggap lebih ampuh untuk meneyembuhkan penyakit karena menggunakan rempah-rempah alami. Kesimpulan yang dapat penulis ambil setelah melakukan penelitian di Desa Tanah Pinem mengenai pengobatan tradisional tawar pada Etnis Karo adalah bahwa Pengobatan dengan tawar ini terbuat dari 28 (Dua puluh delapan) jenis rempah rempah, cara pengolahannya dengan dibersihkan, dipotong kecil-kecil, digiling, dan dicampur dengan tepung beras. Cara menggunakannya yaitu dengan mengoleskan tawar ke bagian tubuh yang di anggap sakit dan bisa dimakan secara langsung. Khasiat dari rempah-rempah tersebut sudah terbukti dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti perut kembung, mimisan, step, singgaran (teleran), pereda nyeri pada perempuan yang sedanghaid, menyembuhkan gigitan hewan berbisa. Bahan-bahan yang digunakan juga sudah terbukti khasiatnya untuk tubuh. Dalam proses pengolahan tawar ini dilakukan proses ritual yang disebut dengan ritual Ercibel Belo oleh Guru Sibaso yang diartikan sebagai ritual memanggil leluhur untuk menyempurnakan obat tawar ini. Itulah sebabnya sampai sekarang masyarakat Etnis Karo yang ada di Desa Tanah Pinem masih percaya dengan tawar tersebut.