KONTRIBUSI GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KEPUASAN KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU SMA NEGERI DI KABUPATEN ASAHAN TAHUN 2005

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi antara gaya kepemimpinan kepala sekolah, kepuasan kerja guru terhadap kinerja guru, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama.Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey, yang dilaksanakan dengan pendekatan kuantitatif dan dilakukan terhadap guru-guru SMA Negeri di lingkungan Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Asahan, Sumatra Utara. Teknik pengarnbilaan sampel menggunakan metode proportional stratified random sampling. Jumlah sampel sebanyak 85 orang guru yang berstatus PNS ataupun non PNS. Data dikumpulkan dengan menggunakan instrument gaya kepemimpinan kepala sekolah (X1), kepuasan kerja guru (X2) dan kinerja guru (Y) yang disusun sendiri oleh penulis dengan bentuk alternatif jawaban menggunakan skala Likert.Analisis data menggunakan teknik korelasi sederhana dan parsial, persamaan regresi sederhana serta regresi ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat: (1) Kontribusi positif antara gaya kepemimpinan kepala sekolah (X1) terhadap kinerja guru (Y) sebesar 70,6% dengan koefisien korelasi rx1y = 0,840, dan persamaan regresi Y = 37,709 + 1,025X1. (2) Kontribusi positif antara kepuasan kerja guru (X2) terhadap kinerja guru (Y) sebesar 47,9% dengan koefisien korelasi rx2y = 0,692 dan persamaan regresinya Y = 49,309 + 0,687X2. (3) Kontribusi gaya kepemimpinan kepala sekolah (X1) secara bersama-sama dengan kepuasan kerja guru (X2) terhadap kinerja guru (Y) sebesar 73,0% dengan koefisien korelasi 0,855 dan persamaan regresi ganda Y = 49,309 + 0,843X1 + 0,215X2.Setelah memperhatikan data di atas maka implikasi dari hasil penelitian adalah gaya kepemimpinan kepala sekolah yang diterapkan harus sesuai dengan tingkat kematangan guru. Oleh karena itu sangat diharapkan kepala sekolah memiliki kemampuan mengetahui tingkat kematangan guru serta mengetahui beberapa implikasi gaya-gaya kepemimpinan.Kemudian untuk meningkatkan kinerja guru juga harus ditingkatkan tingkat kepuasan kerja guru dengan implikasi meningkatkan penghasilan, promosi jabatan, suasana pergaulan di lingkungan kerja, kunjungan supervisi yang bersifat klinis, serta meningkatnya kompetensi dalam mengajar.