PERSEPSI NARAPIDANA WANITA YANG TERJERAT KASUS NARKOBA TERHADAP PERANANNYA SEBAGAI IBU DI TENGAH KELUARGA (Studi Kasus di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wanita Tanjung Gusta Medan)

Sejatinya ibu adalah makhluk mulia dan merupakan simbol dari cinta kasih. Namun, menurut informasi yang didapat dari Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta kelas IIA wanita, jumlah narapidana wanita ada sebanyak 519 orang dan yang menjadi terpidana karena kasus kejahatan narkoba sebanyak 80% atau 415 orang. Sebagian besar dari mereka berstatus sebagai seorang ibu di tengah keluarganya. Maka tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi narapidana wanita ibu rumah tangga yang menjadi narapidana di kelas IIA Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta terhadap peranannya sebagai ibu di tengah keluarga, bertolak dari statusnya sebagai tahanan negara karena terlibat kasus narkoba.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori persepsi, yaitu pandangan seseorang terhadap suatu objek yang diamati atau dirasakannya sehingga menghasilkan suatu respon.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. sampel penelitian dipilih dengan teknik sampel purposif dimana peneliti menentukan syarat penarikan sampel. Jumlah sampel yang sesuai dengan syarat ada sebanyak 48 orang. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah angket yang berisikan 20 pertanyaan dengan tiga pilihan jawaban.
Hasil penelitian menujukkan bahwa jumlah responden yang berada pada kategori sangat baik ada sebanyak 2 orang (4,2%), kemudian pada kategori baik ada sebanyak 31 orang (64,4%), dan yang terakhir berada pada kategori cukup ada sebanyak 15 orang (31,3%.). kategori yang paling dominan adalah kategori baik yaitu sebesar 64,4%, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa secara menyeluruh persepsi yang merupakan interpretasi dan organisasi narapidana wanita terhadap perannannya sebagai ibu di tengah keluarga berada pada taraf yang baik.