FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA KEKERASAN TERHADAP ANAK DALAM RUMAH TANGGA (STUDI KASUS KELURAHAN TANJUNG MULIA HILIR KECAMATAN MEDAN DELI)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi terjadinya kekerasan terhadap anak dalam rumah tangga. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif yaitu metode yang digunakan untuk memecahkan dan menjawab permasalahan yang dihadapi pada situasi sekarang yang akan dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan data, identifikasi dan analisis pengolahan data, membuat kesimpulan dan laporan dengan tujuan utama mendapat gambaran mengenai faktor yang mempengaruhi terjadinya kekerasan terhadap anak. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, angket, wawancara dan dokumentasi. Populasi penelitian ini adalah 300 jumlah kepala keluarga. Sampel dalam penelitian ini adalah 20% dengan demikian sampel yang ditetapkan adalah dengan cara acak sederhana (random sampling) sebanyak 60 kepala keluarga. Dari hasil penelitian di lapangan dapat di simpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi terjadinya kekerasan terhadap anak dalam rumah tangga yaitu faktor pendidikan 31 orang (51,67%), faktor internal 41 orang (68,33%) (perlakuan anak di rumah) dan faktor eksternal 41 orang (68,33%) (di sekolah maupun di lingkungan sekitar) sedangkan faktor ekonomi tidak mempengaruhi terjadinya kekerasan terhadap anak dalam rumah tangga.Penelitian ini menggunakan teknik analisis data yaitu koefisien. Berdasarkan UU No. 23 Tahun 2003 tentang Kekerasan Terhadap Anak Dalam Rumah Tangga menegaskan bahwa pertanggungjawaban orang tua, keluarga, masyarakat, pemerintah dan negara merupakan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara terus-menerus demi terlindunginya hak-hak anak. Dalam melakukan pembinaan, pengembangan, perlindungan anak, perlu peran masyarakat, baik melalui lembaga perlindungan anak, organisasi sosial, media massa atau lembaga pendidikan.