PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PERILAKU MENYONTEK SISWA DI SMA NEGERI 1 UJUNG PADANGKABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI. FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN, 2012.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh pelaksanaan layanan konseling kelompok terhadap perilaku menyontek siswa di SMA Negeri 1 Ujung Padang Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh pelaksanaan konseling kelompok dengan perilaku menyontek siswa di SMA Negeri 1 Ujung Padang kabupaten Simalungun. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Ujung Padang Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2011/2012. Sedangkan subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X-3 SMA Negeri Ujung Padang Kabupaten Simalungun yaitu sebanyak 13 orang yang ditentukan secara Purposive sample (sampel bertujuan) terdiri dari 8 orang yang memiliki masalah perilaku menyontek tinggi dan 5 orang siswa yang memiliki perilaku menyontek kategori sedang. Penelitian ini termasuk penelitian kuasi eksperimen, dengan memberikan perlakuan kepada sekelompok orang yang dijadikan subjek penelitian. Instrumen yang digunakan adalah angket untuk menjaring data tentang perilaku menyontek siswa yang sebelumnya di ujicobakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket. Instrumen diberikan sebelum dan sesudah konseling kelompok untuk mengetahui pretes dan postes. Tehnik analisis data menggunakan uji perbedaan atau uji t yaitu untuk melihat apakah ada peningkatan perilaku menyontek setelah diberikan konseling kelompok. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh pelaksanaan konseling kelompok terhadap perubahan perilaku menyontek siswa. Hal ini memberi makna bahwa pelaksanaan konseling kelompok dapat membantu siswa dalam mengatasi masalah perilaku menyontek siswa. Hasil ini dibuktikan dari hasil pengujian hipotesis dimana thitung >ttabel yaitu 31,95 > 0,781 pada taraf signifikan 5% dan dari hasil angket sebelum diberikan perlakuan diperoleh rata-rata perolehan skor perilaku menyontek siswa sebesar dan setelah diberikan konseling kelompok selama 6 kali (2 kali melakukan penyebaran angket (postes)dan 4 kali pertemuan konseling kelompok, menurun dengan rata-rata perolehan skor sebesar (46,15 < 75,84). Hasil Postes lebih rendah dari Pretes.