PERANAN TJONG YONG HIAN DALAM PEMBANGUNAN KOTA MEDAN (1870-1911)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan Tjong Yong Hian dalam Pembangunan Kota Medan (1870-1911) serta menginventarisasikan bangunan-bangunan yang didirikan Tjong Yong Hian dalam usaha memajukan infrastruktur kota Medan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode penelitian lapangan (Field Research) dan Studi Pustaka (Library Research).. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara mengadakan penelitian lapangan diantaranya di Jl. Kejaksaan (Taman Kebun Bunga) dimana Tjong Yong Hian dimakamkan sekaligus di tempat tersebut dibangun sebuah galeri yang menjadi saksi perjalanan Tjong Yong Hian. Kemudian dilakukan wawancara dengan Linda Setiawan (istri dari Budihardjo Chandra, cicit Tjong Yong Hian), dan Halim Loe yakni Penasehat PSMTI (Paguyuban Sosial Marga Tionghoa di Indonesia) untuk memperoleh data tentang latar belakang kedatangan Tjong Yong Hian di Kota Medan serta peranan Tjong Yong Hian dalam Pembangunan kota Medan.
Dari hasil penelitian yang dilakukan maka diperoleh hasil bahwa Tjong Yong Hian lahir pada tahun 1850 di sebuah keluarga Hakka, di kota Songkou, Propinsi Guangdong, China Selatan. Tjong Yong Hian adalah anak kedua dari delapan bersaudara yang merantau ke Deli karena sulitnya keadaan ekonomi keluarga akibat perang di China. Beliau merantau ke Batavia pada tahun 1867 dan belajar bisnis disana hingga akhirnya ketika sudah memiliki modal yang cukup untuk membuka usaha sendiri, beliau akhirnya meninggalkan Batavia menuju Tanah Deli yang pada masa itu sebab pada masa itu sudah tersiar kabar bahwa Deli merupakan kawasan perkebunan yang makmur dan cocok untuk membuka usaha. Beliau memiliki peranan yang sangat penting dalam pembangunan kota Medan. Membangun Rumah Sakit khusus penderita lepra (Tjie On Djie Jan) serta membangun Rumah Penampungan Tuna Wisma di Belawan, membangun Sekolah Dasar Dun Pen serta sekolah untuk kaum buta huruf, menyediakan tempat pemakaman Tionghoa di Pulau Brayan, membangun dan mendanai pembangunan tempat ibadah seperti Masjid Raya Al-Ma’Sun, Gereja Katedral Jl. Pemuda, Vihara Kuan Im, Vihara Kuan Tee Bio, serta Mesjid Lama Gg.Bengkok Kesawan. Beliau juga mendanai pembangunan Vihara di Penang, serta turut memajukan infrastrukturdi China yakni dalam pembangunan Rel Kereta Api Swatou. Beliau wafat pada 11 September 1911, dan dimakamkan di Taman Bunga Jalan Kejaksaan, Medan.