Pengembangan Instrumen Penilaian Sikap Di Masa Pandemi Untuk Meningkatkan Keberhasilan Belajar Siswa

Sikap adalah salah satu istilah bidang psikologi yang berhubungan dengan persepsi dan tingkah laku. Ranah afektif tidak dapat diukur seperti halnya ranah kognitif, karena dalam ranah afektif kemampuan yang diukur adalah menerima (memperhatikan), meliputi kepekaan terhadap kondisi, gejala, kesadaran, kerelaan, mengarahkan perhatian. Pengembangan instrumen penilaian sikap ini bertujuan untuk memudahkan guru dalam menilai sikap siswa dengan menggunakan instrumen penilaian yang efektif untuk meningkatkan keberhasilan belajar siswa. Pengembangan instrumen evaluasi ini ditujukan untuk guru dimana nantinya instrumen evaluasi ini akan membantu guru untuk melakukan penilaian atau evaluasi afektif khususnya pada bagian sikap siswa yang lebih baik lagi dan lebih efektif.
Penilaian sikap yang utama dilakukan selama periode satu semester oleh guru mata pelajaran (selama proses pembelajaran pada jam pelajaran), guru bimbingan konseling (BK), dan wali kelas (selama siswa di luar jam pelajaran). Penilaian afektif yang ideal dapat dilakukan menggunakan beberapa teknik: Pertama adalah observasi atau pengamatan, instrumen yang digunakan menggunakan lembar observasi. Kedua, penilaian diri, penilaian ini dilakukan oleh peserta didik sendiri, dalam kaitannya menemukan kelebihan serta kelemahan yang terdapat pada dirinya sendiri. Kurikulum 2013 ini dimana sistem pendidikan Indonesia mulai memandang penting penilaian afektif ini sehingga guru diharuskan menilai afektif siswa dengan instrumen yang telah disediakan oleh kurikulum 2013 untuk menjadikan bahan evaluasi guru selain kognitif.
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Swasta Putra Anda Binjai jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pengembangan atau yang dikenal dengan Research And Development (R&D). Telah dilakukan uji kelayakan instrumen oleh dua ahli. Dari hasil uji kelayakan oleh ahli evaluasi memberikan nilai rata-rata 90,55% dan menyatakan layak digunakan, uji kelayakan instrumen oleh ahli bahasa memberikan nilai rata-rata 87,5% dan menyatakan layak digunakan.