UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA ALAT PERAGA KONKRIT PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS I SD 037991 LANCANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Dengan Menggunakan Media Alat Peraga Konkrit Pada Mata Pelajaran Matematika Pada Kelas I SD 037991 Lancang TP. 2017/ 2018. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan penelitian dengan menyajikan pokok bahasan pengurangan yang menggunakan media alat peraga konkrit, selanjutnya memberikan tes hasil belajar.
Penelitian ini dilaksanakan di kelas I SD 037991 Lancang pada semester ganjil tahun pelajaran 2017/2018. Subjek penelitian berjumlah 20 siswa, dengan perincian 11 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian tindakan kelas dengan dua siklus . Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes. Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa . Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif tes hasil belajar siswa yang digunakan setelah melaksanakan penelitian.
Setelah dilakukan analisis data diperoleh hasil penelitian bahwa penggunaan media alat peraga konkrit dalam pembelajaran pengurangan di kelas I SD 037991 Lancang Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi tahun pelajaran 2017/ 2018, terbukti meningkatkan pemahaman berhitung siswa. Hal tersebut diidentifikasi dari pencapaian rata-rata nilai pada saat pre tes sebesar 49 meningkat setelah diberikan tindakan menjadi sebesar 49,54 pada siklus I dan meningkat menjadi 86,5 pada siklus II.
Sebelum dilaksanakan tindakan, hasil belajar siswa masih rendah dengan ketuntasan belajar 5% (sebanyak 1 Siswa yang tuntas) belum mencapai standar ketuntasan belajar yang ditetapkan yaitu 70%. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I diperoleh tingkat ketuntasan belajar 30 % (sebanyak 6 siswa yang tuntas) yang berarti secara keseluruhan siswa belum mencapai standar minimal ketuntasan belajar. Hasil tes pada siklus II diperoleh tingkat ketuntasan belajar siswa sebesar 90 % (sebanyak 18 siswa yang tuntas ). Hal ini menunjukkan bahwa setelah dilakukan siklus II siswa secara keseluruhan sudah mencapai standar ketuntasan belajar diatas 70%.