ANALISIS KEMAMPUAN SPASIAL DAN SELF-EFFICACY SISWA PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAWDI SMAS MUHAMMADIYAH 8 KISARAN

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan spasial dan self-efficacy menggunakan model kooperatif tipe jigsaw, meliputi (1) proses berpikir siswa pada kemampuan spasial (2) self-efficacy siswa setelah pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan (3) kadar aktivitas aktif siswa selama proses pembelajaran. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa X-IPA2 SMAS muhammadiyah 8 kisaran sebanyak 34 orang dan objek penelitian ini adalah kemampuan spasial dan self-efficacy siswa serta aktivitas aktif siswa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Instrumen yang digunakan terdiri dari tes kemampuan spasial, angket self-efficacy, lembar observasi aktivitas siswa, dan pedoman wawancara. Analisis data menggunakan model Mile and Huberman. Berdasarkan data yang diperoleh, proses berpikir siswa pada kemampuan spasial setelah pembelajaran dengan model kooperatif tipe jigsaw dikategorikan dalam tiga kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah.(1) Siswa dengan kemampuan spasial tinggi memiliki proses berpikir eksplorasi, pemikiran metodis, berpikiran alogis, berpikir abstrak, sintesis, serendipity, dan mendaur ulang ide. Siswa dengan kemampuan spasial tinggi juga memiliki pengimajinasian yang tinggi. Siswa dengan kemampuan spasial sedang memiliki proses berpikir eksplorasi, serendipity, berpikir analogis, berpikir semi abstrak, dan mendaur ulang ide serta memiliki pengimajinasian yang sedang. Siswa dengan kemampuan spasial rendah dalam memahami masalah menggunakan proses berpikir eksplorasi ,analogis, semi abstrak, sintesis dan memiliki pengimajinasian yang rendah. (2)Secara keseluruhan self-efficacy yang dimiliki siswa sebesar 73.31% dengan kategori sedang, sehingga disimpulkan self-efficacy yang dimiliki siswa SMAS Muhammadiyah 8 Kisaran setelah pembelajaran kooperatif tipe jigsaw baik. (3) Keseluruhan prosentase aktivitas aktif siswa yang digunakan selama kegiatan belajar mengajar berada pada interval toleransi waktu ideal yang ditetapkan