PERUBAHAN FUNGSI PADA TORTOR SIPITU SAWAN DI DESA PARDOMUAN KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi pada Tortor Sipitu Sawan di awal Penciptaan tortor tersebut dan untuk mengetahui perubahan fungsi pada Tortor Sipitu Sawan bagi etnis batak toba di desa Pardomuan Kecamatan Ajibata Kabupaten Toba Samosir.
Data penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penentuan informan dilakukan dengan menggunakan teknik spradley (moleong, 2004:165) yang mengatakan informan harus memiliki 4 subjek yakni pertama, informan yang intensif menyatu dengan aktivitas yang menjadi sasaran penelitian, kedua, informan masih terikat secara penuh aktif pada kegiatan penelitian, ketiga, informan mempunyai cukup banyak waktu untuk dimintai informasi dan keempat, informan dalam memberi informasi tidak cenderung diolah dan relative masih lugu dalam memberikan informasi. Berdasarkan 4 subjek diatas, maka kriteria informan penulis adalah para panortor sipitu sawan, salah satu dari pemilik yayasan pushuk bukhit sakti dan masyarakat etnis batak toba.
Perubahan Fungsi pada tortor sipitu sawan adalah dimana pada awal penciptaan tortor sipitu sawan masih menggunakan media-media yang dianggap memiliki makna untuk melakukan pangurason namun perubahan pun terjadi saat jaman semakin bertambah dan pola pikir masyarakat etnis batak toba yang semakin bertambah pula dan juga dengan keyakinan masyarakat etnis batak toba bahwa media-media dalam tortor sipitu sawan saat ini hanya sebagai simbol belaka dan tarian tortor sipitu sawan juga hanya sebagai tarian perlombaan atau hiburan semata bagi masyarakat etnis batak toba.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan teknis analisis data yang digunakan adalah merangkum hasil observasi, wawancara, video, dan foto-foto. Penyajian data dan kemudian menarik kesimpulan sesuai dengan topic penelitian yang telah di tetapkan. Dari hasil penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan bahwa perubahan fungsi pada tortor sipitu sawan disebabkan oleh dua factor yakni dari dalam perkembangan waktu dan dari masyarakat itu sendiri yang telah memiliki kepercayaan dan pengetahun tentang tortor sipitu sawan yang sama sekali tidak seperti yang dipikirkan oleh masyarakat pada awal tortor sipitu sawan diciptakan.