INOVASI MEDIA DAN METODE PEMBELAJARAN KIMIA UNTUK PENGAJARAN LAJU REAKSI DI SMA KABUPATEN SAMOSIR

Pembelajaran yang inovatif dapat memberikan hasil belajar yang lebih baik, meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran menuju pembaharuan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1). Mengetahui perbedaan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media komputer, gabungan antara media komputer dengan demonstrasi, serta metode praktikum pada pengajaran laju reaksi SMA di Kabupaten Samosir, (2).Mengetahui perbedaan motivasi belajar kimia siswa yang diajar dengan variasi pembelajaran pada masing-masing unit sekolah. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri Kabupaten Samosir yakni SMA Negeri 1 Simanindo, SMA Negeri 2 Pangururan serta SMA Negeri 1 Pangururan. Sampel diambil secara proporsional sebanyak 3 .:elan bedumlah 90 orang siswa untuk setiap sekolah. Instrumen penelitian berupa tes basil belajar serta angket motivasi belajar kimia yang telah divalidkan. Telcnik analisa data dilakukan dengan ANOVA satu jalur dengan desain faktorial 3 x 1. Uji lanjut digunakan Uji Tukey dengan terlebih dahulu menganalisis uji persyaratan, berupa uji normalitas dan uji homogenitas. Reliabilitas tes hasil belajar (K-R-20) = 0.73 temyata lebih besar dari rubel = 0.29, maka tes yang diuji coba reliabel dengan kategori tinggi.Hasil pengujian hipotesa menunjukkan bahwa : (1). Terdapat perbedaan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan media komputer, gabungan antara media komputer dengan metode demonstrasi, serta metode praktikum yang ditunjukkan dari nilai signifikansi p (Sig (2-tailed)) = 0.031 (harga p <0.05) dan berdasarkan uji lebih lanjut yakni uji tukey diperoleh hasil bahwa inovasi pembelajaran dengan menggunakan gabungan antara media komputer dengan metode demonstrasi adalah inovasi pembelajaran yang paling baik dilakukan di SMA Negeri Kabupaten Samosir yang ditunjukkan dari nilai uji tukey masing ¬masing sekolah dengan inovasi ini (SMA Negeri 1 Simanindo = 0.6690, SMA Negeri 2 Pangururan = 0.6596 serta SMA Negeri 1 Pangururan = 0.6661) dimana nilai-nilai ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan uji tukey inovasi pembelajaran dengan media komputer maupun dengan metode praktikum. (2). Terdapat perbedaan motivasi belajar kimia siswa dengan inovasi pembelajaran yang dilakukan pada masing-masing unit sekolah (SMU Negeri 1 Simanindo yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi p (Sig(2.tailed) = 0.023 dan berdasarkan uji lebih lanjut diperoleh bahwa siswa yang diajar dengan metode praktikum memiliki motivasi belajar yang lebih tinggi = 65, SMU Negeri 2 Pangururan yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi p (Sig(2-tailed) = 0.025 dan berdasarkan uji lebih lanjut diperoleh bahwa siswa yang diajar dengan gabungan antara media komputer dengan demonstrasi sederhana memiliki motivasi yang lebih tinggi = 44.83, SMU Negeri 1 Pangururan yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi p (Sig(2-tailed) = 0.030 dan berdasarkan uji lebih lanjut diperoleh bahwa siswa yang diajar dengan gabungan antara media komputer dengan demonstrasi sederhana memiliki motivasi yang lebih tinggi = 40.66).