TARI HITAM MANIS PADA MASYARAKAT MELAYU KAJIAN KOREOGRAFI

Tari Hitam Manis diciptakan oleh Sauti merupakan salah satu tari dari 9 tari yang diciptakan oleh Sauti., dan menjadi tari baku pada masyarakat Melayu. Penamaan ragam dari ragam I sampai ragam IV sesuai dengan buku yang ditulis oleh Teuku Mira Sirna, yang menjadi pedoman. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana koreografi pada tari hitam manis.

Landasan Teori yang digunakan berhubungan dengan topik penelitian yaitu teori Y. Sumandiyo Hadi yang akan dikaji dari koreografinya yang diamati dari beberapa bentuk komposisi tari seperti adanya variasi, transisi, pengulangan, rangkaian, dan klimaks.

Waktu penelitian yang digunakan untuk membahas tari hitam manis pada masyarakat melayu kajian koreografi dilakukan selama dua bulan yaitu dari akhir agustus sampai bulan oktober 2017. Tempat penelitian yaitu Lembaga Seni Tiara Intan Kecamatan Kisaran Barat, Kabupaten Asahan.Sampel dalam penelitian ini adalah penari, seniman. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, studi pustaka, wawancara, dan dokumentasi, kemudian analisis dengan metode deskriptif kualitatif.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, tari hitam manis pada masyarakat melayu kajian koreografi dituangkan melalui bentuk komposisi tari seperti adanya variasi, transisi, pengulangan, rangkaian, dan klimaks. Dimana ‘variasi’ dalam tari Hitam Manis ini yaitu terdapat pada pola edar dari ragam IA ke IB. ‘Transisi’ pada tari Hitam Manis ini terdapat pada ragam IIA, IIIB, IVA, dan IVB.‘Pengulangan’pada tari Hitam Manis ini terdapat pada ragam 1A ke 1B, 3A ke 3B, 4A ke 4B. ‘Rangkaian’ pada tari Hitam Manis ini yaitu rangkaian gerak dari awal hingga akhir. ’Klimaks’ pada tari Hitam Manis ini yaitu sepasang muda mudi telah berhasil memadu kasih.