PROFIL PENGEMIS PEREMPUAN DI KLENTENG DEWI KWAN IM LABUHAN DELI KECAMATAN MEDAN LABUHAN

Penelitian ini ialah tentang profil perempuan pengemis di Klenteng Dewi Kwan Im Labuhan Deli Kecamatan Medan Labuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mendorong perempuan memilih bekerja sebagai pengemis di Klenteng Dewi Kwan Im Labuhan Deli, untuk mengetahui profil perempuan yang bekerja sebagai pengemis di Klenteng Dewi Kwan Im Labuhan Deli, untuk mengetahui interaksi dan komunikasi sesama pengemis perempuan di Klenteng Dewi Kwan Im Labuhan Deli serta untuk mengetahui pandangan umat Klenteng Dewi Kwan Im terhadap perempuan pengemis di lokasi Klenteng tersebut. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif yaitu untuk mengetahui profil perempuan yang bekerja sebagai pengemis di Klenteng Dewi Kwan Im Labuhan Deli. Dalam pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan secara observasi dengan mengandalkan penglihatan untuk mengamati kegiatan keseharian pengemis perempuan di Klenteng Dewi Kwan Im Labuhan Deli, wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan teknik in depth interview terhadap pengemis perempuan. Dalam penelitian ini terdapat tujuh informan yakni lima orang pengemis perempuan yang sudah menjadi pengemis minimal 5 tahun, dan dua orang pengurus di Klenteng Dewi Kwan Im. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa profil perempuan pengemis dilatarbelakangi oleh faktor utama yaitu ekonomi, karena rendahnya pendapatan. Faktor lain seperti rasa pasrah, broken home, cacat fisik, lansia, tidak dapat mengembangkan diri, pendidikan yang rendah, sangat bergantung pada orang lain, jumlah tanggungan keluarga. Profil pengemis perempuan yakni mayoritas berjenis kelamin perempuan, berusia 45-80 tahun, beragama Konghucu dan Islam, berasal dari Kelurahan Pekan Labuhan dan Kelurahan Sicanang, menjadi pengemis sudah dilakukan mereka dari 5-10 tahun lamanya. Penghasilan yang mereka dapatkan relatif tergantung dari Umat Klenteng yang memberikan sedekah.. Dengan penghasilan yang sangat rendah mereka harus mencukupkannya untuk biaya kebutuhan sehari-harinya. Interaksi sesama pengemis di Klenteng Dewi Kwan Im Labuhan Deli berjalan baik. Sikap saling menghargai sangat mereka lakukan. Pandangan umat klenteng terhadap para pengemis yakni umat klenteng menghargai para pengemis tersebut, baik dari agama lain. Pihak klenteng memberi kebebasan tapi ada batasan untuk tidak mengikuti dan mengejar umat yang ingin beribadah. Alasan umat Konghucu memberikan sedekah kepada para pengemis sebagai wujud kewajiban membantu sesama manusia, karena belas kasihan