PEMAHAMAN MASYARAKATTERHADAP PENGGUNA SURAT IZIN MENGEMUDI BAGI PENGENDARA SEPEDA MOTOR DITIJAU DARI PASAL 77 UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN (STUDI KASUS DESA UJUNG KUBU KECAMATAN TANJUNG TIRAM KABUPATEN BATU BARA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman masyarakat terhadap penggunaan SIM (Surat Izin Mengemudi) berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 pada Pasal 77 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, pada masyarakat Desa Ujung Kubu Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara. Serta untuk mengetahui tingkat kesadaran masyarakat tentang budaya kepatuhan hukum dalam berlalu lintas. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang ada di Desa Ujung Kubu Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara yang berjumlah 190 Kepala Keluarga (KK) dan yang menjadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 19 Kepala Keluarga KK yang memiliki kendaraan bermotor dengan mengambil 10% dari jumlah populasi dengan menggunakan teknik random sampling. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara observasi partisifatif, penyebaran angket dan wawancara semiterstruktur. Observasi dan penyebaran angket ditujukan kepada masyarakat. Sedangkan wawancara ditujukan kepada Satuan Polisi Lalu Lintas Kabupaten Batu Bara. Untuk menguji dan menganalisis data agar dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, maka dari itu dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan rumus distribusi frekuensi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tercapainya ketertiban lalu lintas melalui budaya kesadaran hukum dalam memiliki surat izin mengemudi (SIM). Artinya, ketertiban lalu lintas dipengaruhi oleh cara berkendaraan masyarakat di Desa Ujung Kubu untuk memiliki SIM. Dari 19 orang responden, sebanyak 9 orang responden (47,36%) yang telah memiliki SIM dan sebanyak 10 orang responden (52,64%) belum atau tidak memiliki SIM.