HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH SEBAGAI EDUKATOR DAN SUPERVISOR TERHADAP KINERJA GURU DI SMA NEGERI 18 MEDAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepemimpinan Kepala sekolah sebagai Edukator dan kepemimpinan Kepala Sekolah sebagai Supervisor terhadap kinerja guru. Penelitian ini dilakukan terhadap sampel dari populasi seluruhnya guru dan Kepala Sekolah berjumlah 61 orang di Sekolah Menengah Atas Negeri 18 Medan.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Data yang terkumpul melalui angket kemudian ditabulasikan, dan diolah dengan pesawat komputer microsoft exel. Data dianalisa dengan menggunakan teknik korelasi Product moment, regresi sederhana, regresi ganda, korelasi parsial,dan uji-t.Hasil pengujian hipotesis menunjukkan : (1) terdapat hubungan yang positif dan signifilcan antara kepemimpinan Kepala Sekolah sebagai Edukator terhadap kinerja guru, yang ditunjukkan dengan koefisien korelasi ryi 2 sebesar 0,2995 ( r2 = 0,0897 atau 8,97%) dan thitung 2,370 > ttabe1 1,671 dengan dk = 57 pada taraf kepercayaan a = 0,05. (2) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepemimpinan Kepala Sekolah sebagai supervisor terhadap kinerja guru, yang ditunjukkan dengan koefisien korelasi ry2.1 sebesar 0,3652 ( r2 = 0,1334 atau 13,34% ) dan thitung 2,962 > ttabel 1,671 dengan dk = 57 pada taraf kepercayaan a = 0,05. (3) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah sebagai educator, dan kepemimpinan kepala sekolah sebagai supervisor secara bersama-sama terhadap kinerja guru, yang ditunjukkan dengan koefisien korelasi R sebesar 0,6096 0 (R2 = 0,3716 atau 37,16%) dan Fhitung 16,85 > Ftabel 3,17 dk pembilang 2 dan dk penyebut 57 pada taraf nyata a = 0,05. Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah sebagai Educator, dan Kepemimpinan Kepala Sekolah sebagai Supervisor terhadap Kinerja Guru dapat dijelaskan melalui persamaan regresi ganda Y = 50,14 + 0,69X1+ 0,78X2.Sumbangan efektif kepemimpinan Kepala Sekolah sebagai Educator sebesar 16,05%,dan kepemimpinan Kepala Sekolah sebagai Supervisor sebesar 21,11%. Dengan kata lain, kepemimpinan Kepala Sekolah sebagai Educator dan kepemimpinan Kepala Sekolah sebagai Supervisor secara bersama-sama dapat memprediksi kinerja guru di SMA Negeri 18 Medan sebesar 37,16 %, sedangkan sisanya 62,84% yang tidak dapat dijelaskan dalam artinya berasal dari variable lain yang tidak turut diungkapkan dalam penelitian ini.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah sebagai educator, dan kepemimpinan kepala sekolah sebagai supervisor balk secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama terhadap kinerja guru di SMA Negeri 18 Medan.