KARAKTERISTIK PELAKU PERJALANAN MODA TRANSPORTASI PUBLIK BUS RAPID TRANSIT (BRT) TRANS MEBIDANG

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Karakteristik pelaku perjalanan moda transportasi publik Bus Rapid Transit (BRT) Trans Mebidang, (2) Karakteristik perjalanan pelaku perjalanan moda transportasi publik Bus Rapid Transit (BRT) Trans Mebidang, (3) Karakteristik sistem pelayanan moda transportasi publik Bus Rapid Transit (BRT) Trans Mebidang. Lokasi penelitian terletak di Koridor I (Medan-Binjai) dan Koridor II (Medan-Lubuk Pakam) Bus Rapid Transit (BRT) Trans Mebidang. Waktu penelitian dilaksanakan dari pukul 06.00-18.00 WIB pada tanggal 10 sampai 23 Januari 2017. Populasi penelitian adalah seluruh pengguna Bus Rapid Transit (BRT) Trans Mebidang. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik accidental sampling dan penentuan besar sampel menggunakan rumus Slovin. Jumlah sampel sebagai responden penelitian sebanyak 237 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan studi dokumenter, kemudian dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pelaku perjalanan didominasi oleh; a. kelompok umur 20-24 tahun (24,47%), b. jenis kelamin perempuan (56,12%), c. berstatus kawin (49,79%), d. tingkat pendidikan terakhir SMA/sederajat (48,52%), e. tingkat pendapatan >Rp1.500.000 sampai Rp2.500.000 (48,7%), f. jenis pekerjaan karyawan swasta (29,54%) dan g. golongan pilihwan (64,14%), (2) Pelaku perjalanan dari Binjai ke Medan paling banyak (11,38%) bermaksud untuk rekreasi, sementara dari Lubuk Pakam ke Medan paling banyak (10,12%) bermaksud untuk bekerja. Pelaku perjalanan dari Medan ke Binjai paling banyak (12,23%) bermaksud untuk rekreasi dan Medan ke Lubuk Pakam juga paling banyak (9,27%) bermaksud untuk rekreasi. Perjalanan pada pukul 06.00-08.59 WIB didominasi oleh tujuan pergi bekerja (13,08%), sementara pada pukul 09.00-16.00 WIB didominasi oleh tujuan pergi rekreasi (21,10%) dan pada pukul 16.01-18.00 WIB didominasi oleh tujuan pulang bekerja (8,02%), (3) Rata-rata tingkat kepuasan pelaku perjalanan terhadap sistem pelayanan bus berada pada tingkatan puas (66.38%). Aspek pelayanan bukti fisik/penampilan (tangible) memiliki rata-rata tingkat kepuasan paling tinggi (71,73%), sedangkan aspek pelayanan keandalan (reliability) memiliki rata-rata tingkat kepuasan terendah (53,16%).