HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI, TINGGI BADAN, DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN HASIL JUMP SERVE ATLET BOLA VOLI PBV BINA PUTRI TAHUN 2017

Dalam pertandingan bola voli jump serve adalah salah satu teknik dasar, servis bukan sekedar menghidupkan permainan tetapi harus dipandang sebagai awal serangan regu yang melakukan jump serve, oleh sebab itu jump serve harus dikuasai oleh semua anggota regu dan harus mampu meningkatkan kesulitan penerima regu lawan. Dalam melakukan jump serve yang berkualitas didukung oleh banyak faktor diantaranya daya ledak otot tungkai, tinggi badan dan kekuatan otot lengan. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan dari variabel tersebut terhadap kekuatan otot lengan maka dilakukan peneltian sehingga hasilnya menjadi bahan masukan terhadap klub bola voli, sekolah dan juga universitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan daya ledak otot tungkai, tinggi badan dan kekuatan otot tangan terhadap hasil jump serve bola voli. Bentuk penelitian ini adalah peneltian korelasional dimana peneliti berusaha untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Populasi dalam penelitian ini adalah atlet PBV BINA PUTRI Tahun 2017. Yang berjumlah 15 orang. Jumlah sampel 12 orang diperoleh dengan teknik random sampling. Hasil analisis statistik pertama menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,70 yaitu mempunyai hubungan yang cukup kuat. Hubungan antara daya ledak otot tungkai (X1) terhadap hasil jump serve (Y). Dari tabel harga kritik t, dengan nilai α = 0,05 ,n = 12 dengan dk = n-2 maka diperoleh thitung = 4,34 dan ttabel = 1,81. Maka thitung>ttabel, 4,34>1,81 adalah signifikan. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dari pada daya ledak otot tungkai (X1) terhadap hasil jump serve (Y) Atlet Bola Voli PBV Bina Putri Tahun 2017. Hasil analisis statistik kedua menunjukkan koefisien korelasi sebesar 1,08 yaitu tidak mempunyai hubungan yang cukup kuat. Hubungan antara tinggi badan (X2) terhadap hasil jump serve (Y). Dari tabel harga kritik t, dengan nilai α=0,05 ,n=12 dengan dk= n-2 maka diperoleh thitung=1,08 dan ttabel=1,81. Makat hitung<ttabel, 1,08<1,81 adalah tidak signifikan. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tinggi badan terhadap hasil jump serve (Y) Atlet Bola Voli PBV Bina Putri Tahun 2017. Hasil analisis statistik ketiga menunjukkan koefisien korelasi sebesar 2,82 yaitu tidak mempunyai hubungan yang cukup kuat. Hubungan antara kekuatan otot lengan (X3) terhadap hasil jump serve (Y). Dari tabel harga kritik t, dengan nilai α=0,05 ,n=12 dengan dk= n-2 maka diperoleh thitung=2,82 dan ttabel=1,81. Maka thitung>ttabel, 2,82>1,81 adalah tidak signifikan. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kekuatan otot lengan terhadap hasil jump serve (Y) Atlet Bola Voli PBV Bina Putri Tahun 2017. Hasil analisis statistik keempat menunjukkan koefisien korelasi secara simultan sebesar 0,78 yaitu mempunyai hubungan yang cukup kuat. Hubungan antara daya ledak otot tungkai (X1), tinggi badan (X2) dan kekuatan otot lengan (X3) secara simultan terhadap hasil jump serve bola voli (Y). Artinya sekitar 60.84 % latihan daya ledak otot tungkai, tinggi badan dan kekuatan otot lengan secara bersama-sama berkonstibusi terhadap hasil jump serve bola voli pada atlet bola voli PBV Bina Putri Tahun 2017.