STRATEGI TEUKU UMAR DALAM MENENTANG KOLONIALISME BELANDA (1873-1899)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Strategi Teuku Umar Dalam Menentang Kolonialisme Belanda serta perjuangannya pada saat terjadi Perang Aceh tahun (1873-1899). Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah Study Pustaka (Library Research). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara memperoleh informasi data dan peristiwa yang bersumber dari buku-buku atau literatur yang berkaitan dengan Strategi Teuku Umar Dalam Menentang Kolonialisme Belanda (1873-1899).
Dari hasil penelitian yang dilakukan maka diperoleh hasil bahwa Teuku Umar lahir pada tahun 1854 di Meulaboh Aceh Barat dan dia berasal dari keturunan Uleebalang Meulaboh. Peranan Teuku Umar dalam melawan Belanda dimulai dari kampungnya sendiri, kedudukannya sebagai Keutchik memudahkan Teuku Umar dalam membentuk pasukan dari orang-orang dikampungnya. Ia berpendapat bahwa selain senjata yang modern, keberanian dan semangat sangat dibutuhkan dalam peperangan. Oleh karena itu Teuku Umar mengambil anggota dari orang-orang pemberani dan melatihnya dengan ketangkasan dan kemahiran berperang. Teuku Umar berpandangan bahwa kemenangan akan diraih dengan mengetahui taktik perang musuh dan menggunakan senjata yang sama dengan milik musuh, untuk mencapai tujuan tersebut Teuku Umar menyatakan bekerja sama dengan Belanda. Selama bekerjasama dengan Belanda, Teuku Umar telah berhasil memecah kekuatan tentara Belanda yang berkumpul digaris konsentrasi. Ia menempatkan tentara Belanda di pos-pos yang didirikannya. Dengan cara ini Teuku Umar juga telah membuka peluang bagi pejuang Aceh supaya lebih mudah menyerang tentara Belanda. Pada saat Teuku Umar memutuskan untuk meninggalkan dinas militer Belanda , ia telah berhasil mengetahui taktik perang musuh dan berhasil membawa uang dan alat-alat perang.