PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN KREATIVITAS TERHADAP KEMATANGAN SEKOLAH PADA ANAK USIA PRASEKOLAH

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan kematangan sekolahantara anak prasekolah yang menggunakan metode bermain sambil belajar dengananak prasekolah yang belajar secara fonnai di Taman Kanak-Kanak, (2) perbedaankematangan sekolah antara anak prasekolah yang memiliki kemampuan kreativitastinggi dan anak prasekolah dengan kemampuan kreativitas rendah, dan (3) interaksiantara metode pembelajaran dan kreativitas terhadap kematangan sekolah pads anakusia prasekolah .Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak prasekolah di TamanKanak- Kanak Pertiwi Medan dalam tingkatan Kelas A dan Kelas B yang berjumlah168 orang. Sarnpel penelitian sebanyak 78 orang anak yang terbagi dalam duakelompok yaitu 39 orang anak diberikan metode bermain sambil belajar dan 39 yanglain menggunakan metode belajar secara formal. Daiam menentukan sampel,dipergunakan teknik pengambilan sampel secara acak ( cluster random sampling ),sehingga terpilih 4 kelas yang dijadikan kelas eksperimen yaitu kelas B1,B2, B3 danB4. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes psikologi balk untuk mengetahuikreativitas maupun kematangan sekolah. Metode penelitian yang digunakan metodequasi eksperimen dengan desain faktorial 2 x 2. Uji normalitas dilakukan dengan ujiLiliefors sedangkan uji homogenitas dengan uji Bartlett. Teknik analisis data adalahAnava dua jalur pada taraf signifikansi α= 0,05 yang dilanjutkan dengan uji Scheffe.Hasil penelitian menunjukkan: (1) kematangan sekolah anak yang diajardengan metode pembelajaran bermain lebih tinggi (X = 58,07 ) daripada metodepembelajaran formal (X = 54,20 ), Fhitung = 133,87 > Ftabel = 3,972, (2) kematangansekolah anak dengan kreativitas tinggi lebih tinggi (X = 65,25 ) daripada anakdengan kreativitas rendah (X = 47,02 ), Fhitung = 6,03 > Ftabel = 3,972, dan (3)terdapat interaksi antara metode pembelajaran dan kreativitas terhadap kematangansekolah dengan Fhitung = 7,09 > Ftabel = 3,972.Dari hasil analisis data disimpulkan bahwa anak dengan kemampuankreativitas tinggi maka metode yang tepat digunakan adalah bennain, sedangkan bagianak dengan kemampuan kreativitas rendah maka metode yang tepat digunakanadalah formal. Implikasinya adalah penerapan metode pembelajaran harusdisesuaikan dengan tinggi clan rendahnya tingkat kreativitas anak. Disarankan kepadapihak pengelola agar selalu memenuhi ketersediaan dan ketercukupan alat ataumedia. Kepada tenaga pengajar dalam penerapan metode pembelajaran perlu melihatkarakteristik kreativitas anak.