TRANSFORMASI PANGURASON DARI RITUAL KESENI PERTUNJUKAN

Penelitian ini membahas tentang Transformasi Pangurason Dari Ritual Keseni Pertunjukan. Mendeskripsikan penyajian tortor pangurason dalam transformasi cawan pada Masyarakat Batak Toba di Samosir, dan juga mendeskripsikan transformasi tortor pangurason pada seni pertunjukan tortor cawan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Ritual, Transformasi, teori bentuk penyajian. Waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah selama ( dua bulan ), yaitu dimulai bulan oktober hingga Desember 2016. Lokasi penelitian ini dilakukan di Pangururan Pemerintah Kabupaten Samosir. Populasi dalam penelitian ini adalah seniman-seniman yang mengetahui tentang pangurason dan sampelnya adalah seluruh pelaku yang terlibat dalam tortor pangurason dan pelaku yang terlibat dalam transformasi tortor cawan, teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, studi pustaka, dan dokumentasi, kemudian dianalisis dengan metode deksriptif kualitatif. Hasil penelitian berdasarkan data yang terkumpul, dapat diketahui bahwa pangurason merupakan pembersihan atau pensucian tempat yang sudah dianggap sakral, agar tempat tersebut jauh dari marabahaya, dan tidak diganggu oleh roh-roh jahat. Dahulu kala pangurason dipakai karena pada saat itu, tempat tersebut ingin diganggu oleh roh-roh jahat, maka sibaso atau dukun membuat suatu ritual untuk menolak bala, dengan membuat cawan yang berisikan air, jeruk purut dan daun beringin. Perubahan transformasi bentuk penyajian ritual menjadi seni pertunjukan dan menggunakan media atau properti cawan sebagai atraksi dalam pertunjukan seni tortor cawan.