PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN SELF-EFFICACY PADA SISWA SMKN 1 SIMPANG KIRI KOTA SUBULUSSALAM

Penelitian pengembangan ini secara umum bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berbasis masalah yang valid, praktis dan effektif, secara khusus bertujuan untuk: 1) Mengetahui kualitas produk pengembangan perangkat pembelajaran berbasis masalah (validitas, kepraktisan dan keeffektifan) untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa; 2) Mengetahui peningkatan komunikasi siswa yang belajar menggunakan perangkat pembelajaran berbasis masalah; 3) Mengetahui peningkatan self-efficacysiswa yang belaja rmenggunakan perangkat pembelajaran berbasis masalah. Jenis penelitian ini adalah pengembangan perangkat pembelajaran. Penelitian inimenggunakan model 4-D. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1)Validitas produk a) RPP meliputi aspek kelayakan format, bahasa dan isi dengan total skor 4,26 berada dalam kategori “Valid”; b) Buku siswa meliputi aspek kelayakan format, bahasa, isi, penyajian dan kegrafikan dengan skor total 4,50 dan berada dalam kategori ‘Valid”; c) LKS dengan skor 4,37 berada dalam kategori “Valid”; d) Tes kemampuan komunikasi matematis berada dalam katagori valid; e) Self efficacy berada dalam kategori valid. (2) Analisis kepraktisan perangkat pembelajaran berbasis masalah yang dikembangkan dilihat dari 2 (dua) aspek, yaitu: a) penilaian ahli/praktisi perangkat pembelajaran yang dikembangkan tersebut dinyatakan dapat digunakan dengan sedikit revisi atau tanpa revisi; b) hasil pengamatan keterlaksanaan perangkat pembelajaran di kelas termasuk dalam kategori minimal tinggi. Rata-rata nilai pengamatan keterlaksanaan perangkat pembelajaran padaujicoba 1 adalah 3,25. Rata-rata nilai pengamatan keterlaksanaan perangkat pembelajaran padaujicoba 2 adalah 3,41. (3) Keefektifan produk: a) Ketuntasan belajar siswa. Dari hasi luji coba 1 sebesar 76,7 % sedangkan untuk uji coba 2 sebesar 86,67%, dengan demikian nilai ketuntasan hasil belajar siswa meningkat sebanyak 9,97%; b) Aktivitas siswa menunjukkan seluruh kategori aktivitas siswa (5 kategori) telah berada pada interval toleransi waktu ideal yang ditetapkan. Peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang sulit ditingkatkan terletak pada indikator menyatakan masalah sehari-hari kedalam bahasa atau symbol matematiks ebesar 0,12. Peningkatan self-efficacy tertinggi terdapat pada indicator Menghasilkan prestasi yaitu sebesar 2,4.