PERILAKU POLITIK ELIT PARTAI GOLKAR DI MEDAN DALAM PILPRES 2014

Rachmad, Yopi (2015) PERILAKU POLITIK ELIT PARTAI GOLKAR DI MEDAN DALAM PILPRES 2014. Masters thesis, UNIMED.

[thumbnail of 1. Cover.pdf]
Preview
Text
1. Cover.pdf - Published Version

Download (48kB) | Preview
[thumbnail of 2. Lembar Pengesahan.pdf]
Preview
Text
2. Lembar Pengesahan.pdf - Published Version

Download (527kB) | Preview
[thumbnail of 3. Abstrak.pdf]
Preview
Text
3. Abstrak.pdf - Published Version

Download (144kB) | Preview
[thumbnail of 4. Kata Pengantar.pdf]
Preview
Text
4. Kata Pengantar.pdf - Published Version

Download (221kB) | Preview
[thumbnail of 5. Daftar Isi.pdf]
Preview
Text
5. Daftar Isi.pdf - Published Version

Download (141kB) | Preview
[thumbnail of 6. BAB I Pendahuluan.pdf]
Preview
Text
6. BAB I Pendahuluan.pdf - Published Version

Download (406kB) | Preview
[thumbnail of 10. BAB V Simpulan dan Saran.pdf]
Preview
Text
10. BAB V Simpulan dan Saran.pdf - Published Version

Download (196kB) | Preview
[thumbnail of 11. Daftar Pustaka.pdf]
Preview
Text
11. Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (302kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Perilaku Politik Elit Partai Golkar di Medan dalam Pilpres 2014, 2. Akibat keputusan Partai Golkar dalam Pilpres 2014 di tingkat lokal, 3. Potensi Konflik Partai Golkar di Medan dalam Pilpres 2014. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan langkah kerja penelitian etnografi atas dasar pendekatan paradigma prosesual. Untuk memperoleh informasi dan data-data digunakan teknik pengumpulan data berupa studi pustaka, observasi, wawancara dan dokumentasi, dengan 8 alur penelitian maju bertahap yang dimodifikasi oleh peneliti sendiri. Dari analisis Teori Konflik dan Teori Agensi, penelitian ini menggambarkan bahwa 1.Konflik yang terjadi di tingkat pusat merupakan perilaku pragmatisme politik para elit yang menuntut Elit di tingkat lokal untuk melakukan berbagai upaya mencegah konflik berkembang dan muncul ke permukaan di tingkat lokal. Hal ini dimungkinkan dengan memunculkan perasaan bahwa Partai Golkar mengalami intervensi dari luar sehingga menghadirkan semangat untuk menjaga marwah partai, dan perbedaan yang terjadi di tingkat elit pusat merupakan peristiwa biasa yang dilatarbelakangi oleh kepentingan pribadi dari beberapa elit partai yang tidak mengikuti arah koalisi partai, 2. Konflik yang terjadi di tingkat pusat dieliminasi ketika sampai di tingkat lokal karena faktor elit di tingkat lokal yang bergerak sebagai agen, di mana elit partai Golkar di Kota Medan mampu meredam konflik dengan melakukan berbagai aktivitas dan perilaku dialektika terhadap struktur yang dapat mengeliminasi setiap konflik. Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa: (1) Perilaku politik elit Partai Golkar Kota Medan memiliki dasar yang berakar dari pengalaman masa kecil, mendapat pengaruh dari pendidikan informal dalam keluarga dan dari pengalaman organisasi di mana mereka berkecimpung di dalamnya. Elit Partai Golkar Kota Medan melakukan berbagai hal untuk melakukan proses pemenangan calon yang diusung Partai Golkar seperti menggunakan organisasi tempatnya bernaung di luar Partai, dengan mengoptimalkan setiap jaringan dan momen yang ada di dalam setiap organisasi mereka, mulai dari melakukan penyisipan kampanye dalam setiap acara Pelantikan, Hari Ulang tahun, Baksos, Acara-acara yayasan yang mereka naungi, fogging gratis, pemeriksaan kesehatan gratis, mengadakan acara berbuka bersama di bulan Ramadhan hingga memiliki anak asuh yang diharapkan dapat menyumbang suara, sehingga fungsi partai politik seperti artikulasi kepentingan, agregasi kepentingan, sosialisasi politik dan rekruitmen politik serta komunikasi politik dilakukan. (2) Keputusan Partai Golkar yang mengusung Prabowo-Hatta dalam pemilihan Presiden tahun 2014 memiliki akibat perbedaan pendapat di kalangan elit pusat Partai Golkar, namun tidak banyak berpengaruh di tingkat lokal (Kota Medan). (3) Pemilihan Presiden tahun 2014 menyisakan potensi konflik yang jika tidak dapat diantisipasi akan berujung perpecahan. Potensi konflik di tataran elit Partai Golkar Kota Medan bisa jadi ada, namun faktor kepemimpinan menjadi alasan kuat terciptanya harmonisasi. Sosok Ajib Shah yang merupakan Ketua Golkar Sumatera Utara menjadi alasan hal itu, karena pola kepemimpinan Ajib Shah adalah pola kepemimpinan yang lebih terbuka secara komunikasi sehingga konflik yang terjadi tidak muncul ke permukaan.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: 324.2 Rac p
Uncontrolled Keywords: Partai golkar; Sejarah; Visi; Misi; Perilaku politik
Subjects: J Political Science > J General legislative and executive papers
J Political Science > JF Political institutions (General)
J Political Science > JF Political institutions (General) > JF1338 Public administration
Divisions: Program Pasca Sarjana > Antropologi Sosial
Depositing User: Mrs Siti Nurbaidah
Date Deposited: 17 Jan 2017 04:24
Last Modified: 17 Jan 2017 04:24
URI: https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/22668

Actions (login required)

View Item
View Item