PENYEDIAAN, PEMURNIAN DAN SENSITIVITAS ANTISERUM POLIKLONAL LOKAL SEBAGAI BAHAN UJI IMUNOKIMIA LEMAK HEWANI

Beredamya daging babi dan celeng di pasar-pasar, bakso babi, dendeng babi selama bulan Ramadhan, adanya produk kosmetik menggunakan asam lemak babi dan gliserin menuntut perlu dikembangkan metode identifikasi spesies asal lemak hewani dan komponen lemak untuk menjamin kemanan dan kehalalan serta melindungi konsumen dari pemalsuan informasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara penyediaan dan pemumian antiserum poliklonal lokal sebagai bahan uji imunokimia spesies asal lemak daging hewani dan komponennya yang mempunyai sensitivitas tinggi. Penelitian direncanakan berlangsung dua tahap yaitu tahap I tentang cara menyediakan dan mengukur titer antilemak hewani (lokal) dan tahap 11 tentang pemumifte dan paugukuran sensitivitas antilemak hewani (lokal) tersebut pada pengujian spesies asal lemak daging hewani. Tahap I telah selesai dilakukan di Laboratorium Biokimia Unimed dan tahap II direncanakan dilakukan di Laboratorium Biokimia Unimed dan Laboratorium Biokimia IPB Bogor. Hasil penelitian tahap I, telah dapat disediakan antilemak hewani dan antiserum hewani melalui penyuntikan lemak dan serum hewani asing pada kelinci. Antilemak hewani tersebut adalah antilemak babi, antilemak celeng, antilemak sapi, antilemak tikus dan antiserum babi, antiserum ce1eng, antiserum sapi dan antiserum tikus. Besar titer antilemak hewani adalah rata-rata 4, kecuali titer antilemak tikus adalah 2. Sedangkan titer antiserum hewani lebih besar dan antilemak yaitu rata-rata 8, kecuali titer antiserum tikus adalah 4 liter antiserum menunjukkan labor pengenceran antiserum (antibodi) yang masih mampu bereaksi dengan antigen secara In vitro. Penelitian selanjutnya direncanakan untuk memumikan antilemak dan antiserum hewani tersebut dan mengukur sensitivitasnya sebagai bahan uji pada pengujian lemak dan komponen lemak hewani secara imunokimia.