PENGEMBANGAN MODEL LEMBAGA KEUANGAN NON-BANK UNTUK PEMBERDAYAAN UMKM

Ramdhansyah, and Yusriana, and Silalahi, Sondang Aida (2011) PENGEMBANGAN MODEL LEMBAGA KEUANGAN NON-BANK UNTUK PEMBERDAYAAN UMKM. Research Report. FE Unimed, Medan.

[img] Text
Fulltext.pdf - Published Version

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg - Published Version

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg - Published Version

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg - Published Version

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg - Published Version

Download (0B)

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengembangkan sebuah model lembaga keuangan non bank agar penyaluran dana pembiayaan UMKM atau skim kredit dari pemerintah dapat berjalan secara efektif dan efisien dalam rangka pemberdayaan UMKM. Dasar pemikiran penelitian ini adalah rendahnya serapan dana skim kredit yang diluncurkan pemerintah, disamping tujuan dari skim kredit juga belum tercapai secara maksimal. Penelitian ini direncanakan dilakukan selama dua tahun. Tahun pertama dari penelitian ini bertujuan untuk: 1) mencari akar masalah mengapa skim kredit yang digulirkan pemerintah tidak berjalan secara maksimal, dan 2) mengidentifikasi sumber-sumber pembiayaan yang dimanfaatkan oleh UMKM untuk menambah modal usaha mereka. Tahun kedua penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan lembaga-lembaga keuangan yang dimanfaatkan oleh UMKM, dan 2) berdasarkan hasil identifikasi tersebut dirancang sebuah model lembaga keuangan non bank yang paling sesuai untuk penyaluran dana pembiayaan pemerintah dan pemberdayaan UMKM. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara yang meliputi lima daerah yaitu Medan, Binjai, Deli /Serdang, Serdang Bedagai, dan Langkat. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik pengambilan acak dan analisis data dengan menggunakan analisis deskriptif-eksploratif dan analisis akar masalah.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) UMKM masalah dihadapkan pada masalah permodalan, selain masalah-masalah lain baik dari internal UMKM maupun eksternal yang menyebabkan UMKM sulit untuk berkembang, 2) Sumber pembiayaan yang digunakan UMKM untuk menarnbah modal mereka didorninasi dari sumber pembiayaan non formal, 3) Peran perbankan sebagai sumber pembiayaan UMKM, terutama usaha mikro, masih relatif kecil karena rumitnya prosedur kredit di perbankan, 4) Program pembiayaan UMKM yang diluncurkan Pernerintah masih belum berjalan secara maksimal sehingga serapan dana tersebut juga masih belum memuaskan, 5) Masih ada persepsi di kalangan UMKM bahwa dana pembiayaan UMKM yang digulirkan Pernerintah hanya dapat diperoleh oleh orang-orang tertentu saja. Atau dengan kata lain praktek kolusi masih sangat kental dalam penyaluran dana tersebut, 6) Akar masalah dari kecilnya serapan dana pembiayaan UMKM adalah kurangnya informasi bagi para pelaku UMKM tentang pembiayaan UMKM yang digulirkan Pemerintah dan 7) Model pembiayaan yang diinginkan oleh UMKM adalah model pembiayaan yangmelibatkan penyandang dana, lembaga keuangan formal (bank), lembaga keuangan internal, dan tenaga pembina atau pendamping. Berdasarkan pada hasil penelitian tersebut maka saran-saran yang diberikan adalah: I) Untuk meningkatkan serapan dana pembiayaan UMKM perlu dilakukan sosialisasi kepada UMKM, dan juga transparansi terkait pemberian dana tersebut agar tidak timbul persepsi dana pembiayaan UMKM hanya untuk orang-orang tertentu saja, 2) Pembiayaan UMKM akan lebih efektif untuk memberdayakan UMKM paling tidak harus disertai dengan strategi yang mencakup: a) penciptaan iklim usaha dan investasi yang kondusif, b) peningkatan kernampuan kewirausahaan, c) peningkatan kernampuan rnanajemen usaha, d) peningkatan kemampuan pengelolaan keuangan, dan e) peningkatan pemasaran. Untuk itu diperlukan tenaga pembina atau pendamping bagi UMKM, 3) Sebagai perpanjangan tangan bagi Pemerintah dalam rnenyalurkan dana pembiayaan UMKM, pihak perbankan perlu melakukan penyederhanaan administrasi dan persyaratan kredit perbankan, sehingga pelaku UMKM tidak merasa kesulitan dalam berurusan dengan bank. 4) Untuk lebih memaksimalkan peran perbankan sebagai sumber penarnbahan modal UMKM. Pernerintah perlu meningkatkan peran perangkat tenaga pendukung dalam peningkatan pembiayaan seperti penjarnin kredit, dan 5) Diperlukan kajian lanjutan untuk rnerumuskan model pembiayaan UMKM yang benar-benar efektif untuk memberdayakan UMKM, karena model pembiayaan yang diuraikan dalam penelitian ini adalah model yang diinginkan oleh UMKM. Untuk itu perlu dibuatkajian yang menganalisis kelemahan dan kekuatan dari lembaga-lembaga keuangan yang ada dan dipadukan dengan model yang diinginkan oleh UMKM sehingga tercipta suatu model yang benar-benar efektif dalam pembiayaan UMKM dengan tujuan akhir adalah pemberdayaan UMKM dalam rangka mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan perekonomian negara.

Item Type: Monograph (Research Report)
Call Number: 332 Ram p
Keywords: Usaha mikro; Usaha kecil; Pendanaan; Usaha menengah; Perbankan; Modal ventura; Program kemitraan; Bina lingkungan
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD2321 Industry > HD2340 Small and medium-sized businesses, artisans, handicrafts, trades
H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD72 Economic growth, development, planning
H Social Sciences > HG Finance
H Social Sciences > HG Finance > HG4001 Finance management. Business finance. Corporation finance
Divisions: Fakultas Ekonomi > Akuntansi
Depositing User: Mrs Harly Christy Siagian
Date Deposited: 21 Sep 2016 19:17
URI: http://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/19787

Actions (login required)

View Item View Item