PELAKSANAAN UPACARA CABURKEN BULUNG (KAWIN GANTUNG) DI DESA BELINTENG KAB LANGKAT

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi upacara Caburken Bulung dalam kehidupan sosial budaya masyarakat Karo, meodeskripsikan proses pelaksanaan upacara Caburken Bulung dalam kehidupan masayarakat Karo di desa Belinteng
Kabupaten Langkat, memahami makna dari simbol yang digunakan dalam proses pelaksanaan upacara, terutama arti dari benda-benda yang menjadi lambang atau simbol yang dipergunakan, untuk mengetahui bagaimana pengaruh upacara tersebut
terhadap kehidupan masyarakat Karo.
Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi langsung tentang pelaksanaan upacara Caburken Bulung dan dari kajian pustaka. Populasi penelitian ini adalah masyarakat Karo di desa Belinteng yang mengerti tentang upacara Caburken Bulung sampel dalam penelitian adalah Bapak Rahem Ginting (Ketua Adat} dukun (guru sibaso), orang tua si anak yang di CaburkenBulung masyarakat desa yang
menyaksikan.
Pelaksanaan upacara ini biasanya dilakukan di tempat pihak perempuan atau sesuai dengan musyawarah dimana ingin dilakukan upacara tersebut ingin dilaksanakan.
Upacara ini dihadiri oleh unsur rakut sitelu (kalimbubu, senina/sembuyak dan anak beno. Dalam upacara Caburken Bulung disediakan benda-benda yang memiliki makna-makna yang terkandung didalamnya seperti piso pengambal (piso tumbuk
lada), cincin, sejenis rumputan (parang teguh) dan lain-lain.
Hasil yang di peroleh dari penelitian ini adalah upacara Caburken Bulung bertujuan untuk menghindari malapetaka, menyembuhkan anak yang sering sakit-sakitan dan mempererat persaudaraan.